°° Jika hanya dalam kedipan mata aku bisa melupakan semuanya, maka aku tak butuh waktu banyak hanya untuk mengubur sebuah kata yang kusebut kenangan °°
______
____________________***
Perjalanan yang seharusnya sekitar 30 menit menjadi 10 menit karna rizky melajukan motornya seperti orang yang kesetanan, setelah semakin dekat rizky melihat sebuah mobil yang berada ditepi jalan dengan pintu yang dibiarkan terbuka, rizky segera menghentikan motornya tepat disamping mobil itu, dengan langkah tergesa rizky mencari sipemilik mobil, meskipun rizky tak mengenali siapa pemilik mobil itu,namun dia yakin pasti itu milik dinda, tapi nilil dinda tak berada didalam, rizky berlari mencari dimana letak ponsel yang dilacaknya, cukup dekat memang namun yang rizky temukan hanya ponsel yang tergeletak ditanah tidak dengan pemiliknya, pikiran rizky semakin tak tenang dia mencari kesegala arah, saat akan berbaik arah mencari kegedung tua tiba-tiba..Aaaarrgghhh.
Teriakan yang cukup kencang membuat langkah rizky terhenti, dia ingat betul siapa pemilik suara itu, dan suara berada dibelakang cukup jauh darinya dengan terhalang rerumputan yang tinggi.
Tanpa membuang waktu dia segera mendatangi sumber suara, dan benar saja apa yang dilihat membuat wajahnya memerah menahan emosi yang ingin meledak seketika, rahangnya mengetat menahan amarah, dinda terus saja memberontak dalam kungkungan orang dewasa didepannya yang berusaha membuka resleting celananya dengan satu orang lagi yang mencekal kedua tangan dinda, dengan cepat rizky berlari kearahnya dan menarik baju orang yang berada didepan dinda lalu menonjoknya dengan pukulam yang sangat keras hingga si empu terlempar kebelakang, lalu kembali menarik orang yang mencengkram lengan dinda, dan memberikan hal yang sama.
Bugghhh...
Dinda tak henti hentinya bersyukur disela tangisannya, dia segera beringsut menjauh dari ketiganya, dengan menutupi bagian depannya yang hanya dibalut tangtop karna baju yang dikenakanya sudah dirobek oleh preman itu.
Seorang pria bertato penuh dilenganya berdecih mengeluarkan darah yang keluar cari sudut bibirnya, lalu bangkit dan memandang remeh rizky.
" anak ingusan sok jagoan, mendingan loe pergi gue mau bersenang senang "
Ucapanya barusan kembali menyulut emosi rizky, rizky kembali memberikan pukulan namun berhasil ditangkisnya, pria yang berambut gondrong sudah kembali bangkit, lalu menonjok rizky dari samping, rizky yang tak siap pun tak bisa menghindar alhasil dia tersungkur jatuh.
dari tempatnya berdiri dinda hanya terisak meratapi keadaanya yang hampir hancur jika saja rizky tidak datang tepat waktu, rizky melirik dinda sejenak, hatinya terasa ngilu melihat dinda yang terlihat kacau, diapun kembali bangkit dan menatap nyalang kedua preman yang seolah meremehkanya, belum tau saja rizky siapa, jika sudah menampilkan taringnya lupakan saja jika dia bisa lolos ditanganya.
" hey gadis manis, kita kembali bersenang senang " si_pria bertato kembali mendekati dinda, dengan cepat rizky menghadangnya dan memberikan pukulan yang cukup keras diperutnya, mendapat pukulan yang mendadak membuatnya tersungkur, hal itu dimanfaatkan rizky untuk kembali memberikan pukulan bertubi tubi.
Bughhh, bugghh, bugghh.
Rizky seolah kesetanan menghajar pria bertato yang lebih besar darinya sudah terkulai lemas bahkan sudah tak sadarkan diri, pria gondrong tak tinggal diam dia pun mendekati rizky melayangkan pukulan diwajahnya, hingga membuatnya terhentak kebelakang, diapun bangkit dan membalas pukulan pria gondrong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam & Cinta ( Completed )
Fiksi RemajaDendam masa lalu yang tak pernah terbalaskan membuat rizky terjebak pada ambisinya itu sendiri, setelah memutuskan membalaskan dendamnya melalui adik dari musuhnya, justru berakhir menimbulkan rasa aneh yang selalu disangkalnya, hingga membuatnya di...