10.| perempuan istimewa.

535 35 20
                                    

°° kamu layaknya malam yang misterius dengan sejuta rahasia °°
_____
____________________

***
Malam ini pemandangan malam terlihat indahnya langit yang terlihat sedikit mendung nenambah sejuk suasana, bulan yang sedikit mengintip antara celah mendung terlihat indah dengan segurat cahaya yang cukup memberi keterangan, dihiasi beberapa bintang yang bertebaran walaupun tak sebanyak biasanya.

Dinda yang tengah duduk dibalkon kamarnya ikut menikmati indahnya keindahan ciptaan tuhan dimalam itu. Dengan memakai piyama tidur berwarna coklat muda bergambar beruang dan dilapisi jaket yang cukup tebal dan panjang cukup membalut tubuh mungil dinda dengan kedua tangan dimasukan kedalam saku hingga tak merasakan dingin nya malam yang cukup menusuk tulangnya.

Drett...drrtt.. Drett

Tiba-tiba sebuah dering hp membuyarkan lamunanya. Dinda dengan langkah malas masuk kamar dan mencari dimana hp nya berada, setelah menemukanya dinda menyernyitkan keningnya mengetahui nomer baru yang menghubungi.

+6281230****** calling.


Dengan ragu dindapun mengangkatnya.

" siapa ya? " tanya dinda pada orang disebrang telepon.

" ck calon pacar " decakan malas menyambut suara dinda " lama banget ngangkatnya "  lanjutnya berusara.

Mendengar suara disebrang telepon dinda sudah bisa menebaknya, siapa lagi kalau bukan revan, lelaki menyebalkan yang tadi siang terus mengganggunya.

" ada apa malem- malem nlfon " judes dinda to the poin.

Terdengar suara tawa tertahan " jangan galak galak, luka dilenganku belum sembuh jangan tambah luka dihati aku dong "

Dinda hanya memutar bola matanya malas," elo gak nyuruh ngerawat loe malam malam gini kan?? "

" enggak enggak, tapi besok pagi loe harus ngerawat gue "

" ya kali pagi, gue masih sekolah "

" iya ya gue lupa kalau loe masih kecil "

" ya udah kalo nggak ada yang penting "

Tanpa merespon jawaban revan dinda segera mengakhiri panggilan, dan melempar ponselnya asal keatas ranjangnya dan dindapun ikut membaringkan tubuhnya, sedetik kemudian memejamkan matanya tapi selang beberapa saat ponselnya kembali berdering. Dan lagi lagi revan. Dengan kasar dinda kembali mengangkatnya.

" ada apa lagi??" tanya dinda galak.

Revan yang mendengar semprot dinda galak terjengkit kaget, namun tertawa terbahak bahak setelahnya " dihh jangan galak galak napa, nanti cantiknya ilang lohh "

" bodo " jawab dinda ketus, sebalum akhirnya kembalu mengakhiri panggilan sepihak, tapi belum dinda membanting kembali ponselnya, suara dering ponselnya kembali berbunyi nyaring merusak gendang telinganya, Benar benar hari yang sial Umpat dinda gemas .

" ada lagi ?? "

" nggak mau ngucapin good night, nice dreams "

Dendam & Cinta ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang