°° berlian murni tidak akan bisa disandingkan dengan mas karatan °°
____
____________***
Dua orang pria berbeda nama itu menggeliat dalam tidurnya tanpa menyadari matahari sudah tepat diatas kepala.
Eghhhhh.
Perlahan matanya terbuka, siapun segera bangun, sesekali mengucek matanya irsyad melirik jam yang tergantung didalam kamar rizky, memang semalam mereka tidur dirumah rizky.
Irsyad mengucak matanya sekali lagi takut takut penglihatanya salah, namun tetap sama saja, jam sudah menunjukan angka 1 dijarum pendeknya, sedangkan jarung panjang tertuju diangka 12.
Shitt umpat irsyad dalam hati, diapun menoleh mendapati revan yang masih tidur tengkurap disampingnya, irsyad mendengus kesal, diapun menggoyangkan badan devan berharap sahabatnya itu cepat bangun, ya karna mereka subuh baru tidur karna mengingat besoknya libur jadi dipuas puasin dehh main gamenya.
" woey kebo, bangun, loe mati atau tidur sihh " umpatnya dengan cukup keras, dan itu cukup membuat devan terganggu, diapun membalikkan badanya dan menatap irsyad dengan alis berkerut dalam.
" gue nggak budek "
Irsyad memutar bolamatanya malas " ini udah jam satu van, dan rizky udah pergi ntah kemana "
Dengan spontan devan bangun, bahkan matanya membulat tajam " udah jam 1 siang??? Lama juga ya kita tidurnya " kekehnya seraya menggaruk tengkuknya yang gak gatal.
" dan apa loe bilang tadi? Rizky udah pergi, pasti ketemu dinda, kita kecolongan lagi syad "
Irsyad hanya mengindikan bahunya, lalu berlalu kekamar mandi meninggalkan devan yang masih duduk.
Setelah keduanya sudah sedikit fresh mereka keluar kamar, mendapati karin menonton tv, menyadari kehadiran dua bocah itu, karin segera menoleh.
" eh kalian baru bangun, makan dulu gihh, suruh bibi siapain makanannya " ucap karin yang hanya dibalas anggukan kepala oleh keduanya dengan senyuman.
setelah menyuruh bibi menyiapkan makanannya merekapun segera duduk, karna memang benar perut mereka sudah meronta minta diisi.
" eh loe nyadar gak banyak sekarang banyak perubahan yang terjadi sama rizky " ujar devan disela makannya.
" perubahan gimana?? " saut irsyad tanpa susah susah menatap devan dan asik dengan makanan dihadapanya.
" dia jarang bikin rusuh, loe tau kan semenjak dia deket sama dinda dia jarang banget ngajak tawuran "
" loe kan tau, dia udah beralih melampiaskan dendamnya lewat dinda bukan tawuran " jawab irsyad dengan santai.
" dia sekarang jarang marah marah lho "
" iyalah nggak marah, gak rizky marah cuma kalau inget sama marcell "
Devan hanya manggut manggut sebagai jawaban, memang jika tidak menyangkut dengan marcell sebenarnya rizky orang normal yang punya perasaan, hanya saja hatinya sudah tertutup dengan dendamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam & Cinta ( Completed )
Подростковая литератураDendam masa lalu yang tak pernah terbalaskan membuat rizky terjebak pada ambisinya itu sendiri, setelah memutuskan membalaskan dendamnya melalui adik dari musuhnya, justru berakhir menimbulkan rasa aneh yang selalu disangkalnya, hingga membuatnya di...