°° Meletup layaknya petasan ditahun baru, hatiku melambung tinggi tanpa batas hingga tanpa sadar tinggal menunggu waktu untuk meledak °°
_____
_____________________****
Rizky masih membawa senyumnya ketika sudah sampai rumah, baru saja kakinya menaiki tangga diundakan pertama..
" darimana pagi pagi udah keluyuran ky "
suara mamanya terdengar menggema digendang telinga rizky membuatnya menoleh dengan cepat dan mendapati kedua sahabatnya tengah asik sarapan bersama mamanya.
melangkah menghampiri ketiganya diapun menarik kursi yang masih kosong kebetulan disamping irsyad, lalu ditatapnya kedua sahabatnya yang nampaknya sangat asik menikmati nasi goreng buatan bundanya tanpa memperdulikan kedatangannya sedikitpun,membuatnya menghela nafas jengah dan melipat kedua tanganya diatas meja menunggu mamanya yang sedang mengambilkannya nasi goreng.
" ky, ditanya mama kok diam habis dari mana?? " karin menatap anaknya seraya menyodorkan sepiring nasi goreng dan langsung diambil rizky dengan malas.
" keluar ma " jawab rizky seadanya, membuat karin mendengus kesal dibuatnya, iyalah emang habis dari luar, anak kecil juga tau kali kalau kamu baru masuk rumah ya dari luar lahh gerutu karin dalam hati.
" iya tapi dari mana ky, tumben bangun pagi terus keluar "
" paling juga nemuin pacarnya bun, udah kangen dianya " sambar devan dengan mulut yang masih dipenuhi nasi goreng, tanpa memperdulikan tatapan tajam dari sahabatnya didepan, untung saja posisinya lumayan jauh jadi tak mendapatkan minimal jitakan dari sahabatnya itu.
Berbeda dengan karin yang nampak berbinar melihatnya, bahkan sendok yang awalnya sudah dipenuhi nasi diletakkan kembali diatas piring " benarkah? Siapa? Kenalin mama dong, masak temen temennya udah tau mama belum tau, kamu curang ky " rizky memutar bola matanya malas, lantas menyuapkan makanan kemulutnya enggan membalas ucapan mamanya, bukan berarty tidak sopan hanya saja kalau dijawab terlalu detail mamanya tidak akan berhenti bertanya.
Berdecak kesal karin memasukan nasi goreng kedalam mulutnya dengan kasar seolah memprotes sikap anaknya, rizky yang mengetahui itupun menghela nafasnya kasar dia tau mamanya bukan kekanak kanakan hanya saja itu adalah sikapnya agar rizky selalu terbuka padanya, lantas melirik kedua sahabatnya yang terlihat santai, diapun segera menghabiskan nasi gorengnya dengan cepat.
" besok rizky kenalin ma " jawabnya singkat lalu meraih segelas air yang sudah karin siapkan disamping piring nasi gorengnya, kemudian bangkit dari duduk meninggalkan mamanya yang masih melongo tak percaya sedangkan kedua sahabatnya sudah terkekeh geli melihat tingkah rizky.
Beberapa menit kemudian ketiganya sudah menghabiskan makanan dihadapanya, hingga setelah meminum Air di gelasnya hingga tandas tak tersisa karin menatap irsyad dan devan dengan raut wajah penasaran.
" emang bener rizky udah punya pacar?? "
" iya bun, mung - "
" beneran, aduh bunda jadi penasaran siapa gadis cantik yang udah meluluhkan hati batu anak itu, apalagi kalian liat kan tadi masuk rumah aja masih senyum senyum, ah bunda jadi seneng rizky udah kaya dulu lagi "
Keduanya pun ikut tersenyum melihat karin yang nampak bahagia, sebenarnya awal bertemu dengan rizky dulu rizky adalah sosok yang keras dan dingin, jadi melihat perubahan yang terjadi pada rizky sekarangpun mereka ikut senang melihatnya.
***
Rizky kembali kedalam kamar setelah mengikuti ritual sarapanya dengan mamanya dan kedua sahabatnya, diikuti rasa khawatir rizky kembali mengingat ucapannya yang terlontar begitu saja bahwa dia akan membawa dinda kerumahnya, apakah dinda mau?? Ah bukanya itu terlalu cepat, batinya memberontak, sepercik ingatan kembali menaungi pikiranya, diambilnya ponsel didalam saku lalu mengetikkan sebuah pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam & Cinta ( Completed )
Novela JuvenilDendam masa lalu yang tak pernah terbalaskan membuat rizky terjebak pada ambisinya itu sendiri, setelah memutuskan membalaskan dendamnya melalui adik dari musuhnya, justru berakhir menimbulkan rasa aneh yang selalu disangkalnya, hingga membuatnya di...