56.| Too late..

493 37 55
                                    

°° Demi sang bulan, sang mentari rela tenggelam dan hilang untuk menyambut sinarnya °°

____
___________________

****

gadis itu menjadi pusat perhatian, kebayanya menguntai menyapu lantai tangga yang berkilap, gadis yang sebentar lagi akan menyandang gelar bastian dinama belakangnya.

Senyumnya merekah indah menyapa pasang mata yang menyambutnya, tanpa tau ada rasa sesak dibaliknya.

" jangan gugup, dulu mama juga gitu " goda karin yang sedang mengapit lengan kanan dinda.

Dinda tersenyum kecut dalam hati.

" Bunda bisa aja " balas dinda malu malu sembari menggenggam ujung kebayanya.

Awsshhh...

Desis lirih dinda, membuat karin dan tasya yang ada disebelahnya menatap dinda khawatir juga penasaran.

" kenapa sayang " tanya karin.

Dinda mengangkat tanganya, ternyata ujung jemarinya tergores benda tajam yang tanpa tau darimana asalnya, dan itu membuat kulitnya tergores dan berdarah.

" kamu nggak papa?? " bisik tasya lirih, dinda menggeleng berusaha tersenyum meskipun ada hal lain dihatinya yang membuatnya semakin gundah juga gelisah.

Dia merasa Ada hal buruk yang terjadi, namun dia tak tau itu apa.

" Ya udah ayo " kata karin kembali mengajak dinda berjalan karna dibawah semua para undangan menatap kearahnya dengan pandangan heran.

Dindapun kembali melangkah dengan perasaan yang semakin resah.

****
Dari bawah, nampak kelvin dan juga billy menghadiri acara sakral itu, keduanya nampak dewasa dan juga lebih gagah dan tampan.

Pakaian formal yang dikenakanya membuat kaum hawa perlu beberapa detik untuk berpaling, mereka terlihat menawan.

" kok jefry belum juga dateng ya bill " seru kelvin sembari menatap sekeliling namun tak mendapati sahabatnya, padahal sahabatnya itu yang paling antusias untuk menghadiri.

" dia tadi telfon, ponakanya rewel nggak mau ditinggal, ya mungkin sekarang masih ada diperjalanan " saut billy.

Kelvin mengangguk, kembali melayangkan pandanganya kearah pengantin wanita yang masih berjalan turun dari tangga dengan anggunnya.

***
Seorang anak kecil dengan usia 10 tahunan itupun tampak berbinar, anak kecil dinda dulu.

Alex candrawinata.

bocah gempal yang dulu sering bermain dengannya pun kini sudah tampak dewasa, wajah lucunya kini terlihat tampan.

" papa, bunda dinda sekarang makin cantik ya, kayak bidadari " bisik alex pada dimas, dimaspun tersenyum tipis, melirik istrinya yang tampak cemberut lucu.

" alex, lihat muka mama kamu, udah kayak curut " ucap dimas terkekeh, yang langsung dihadiahi cubitan kesal sang istri.

3 tahun yang lalu dimas menambatkan hatinya pada gadis yang bernama kia, gadis muda sederhana yang cantik, baik dan anggun yang dengan sabar menghadapi sikapnya yang keras dan dingin.

" mama juga cantik kok, tapi tetep lebih cantikan bunda dinda " celetuk alex menggoda.

" Iya iya, yang punya dua ibu ya " Sindir kia menekuk wajahnya kesal, namun tak benar benar serius, wanita itu cukup tau kedekatan alex dan dinda dulu bahkan sebelum kedatanganya dikehidupan mereka.

Dendam & Cinta ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang