°° kamu layaknya hujan digurun pasir, lilin ditengah gelap, dan sunyi ditengah kota, tak bisa ditebak °°
***
Sekarang disinilah dinda, dalam ruangan rumah sakit sendiri tanpa ketiga sahabatnya,menunggu seorang asing yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu, orang sangat meneyebalkan yang membuat mood dinda hancur seketika. Matanya sesekali melirik dokter yang tengah membersihkan luka dan mengobatinya, dengan bosan dinda menunggu, duduk, berdiri, bersender, itu itu saja yang dilakukanya dari tadi
" dok apakah ada yang parah??" tanya dinda pada dokter yang tengah memeriksa keadaannya.
" lenganya terluka cukup dalam jadi perlu dijahit dan mungkin beberapa hari baru sembuh " jawabnya ramah dan tetap fokus mengobati luka pada pasiennya.
Sedangkan orang asing itu hanya tersenyum senang seraya terus melihat dinda yang tak luput dari pandangannya dari menyenderkan tubuhnya seraya melipat kedua tangannya diatas perut sampai sesekali menghentakkan kakinya kesal.
" mbaknya pacarnya ya, kok perhatian sekali " ujar dokter muda itu seraya melirik orang asing itu dengan senyum yang tak pernah hilang.
Dinda yang tengah menunduk bosan pun dengan spontan mendongakkan wajahnya mendapati tatapan aneh dari orang asing yang baru beberapa menit ditemuinya dan mengalihkan pandangan ke dokter yang tengah memunggunginya. " eeh bukan dok, saya saja baru ketemu kok " ujarnya cepat.
Bu dokterpun tersenyum geli " jangan malu-malu, kalian cocok kok, mbaknya cantik masnya ganteng " godanya.
Dengan kasar dinda kembali mendudukan diri disofa "enggak dokter " elaknya seraya menekan kata nggak.
Dokter itupun hanya tersenyum mendengar dinda yang terlihat kesal, " masnya suka ya??" ujarnya pelan.
Orang asing itu pun melihat dokter sekilas kemudian menjawab " iya dok, cocok kan sama saya " dengan sengaja sedikit berteriak supaya dinda mendengar.
Dan benar saja, dinda merespon cepat " apa yang cocok??" ujarnya datar seraya mengerutkan keningnya.
" nggak, bu dokter ini cocok jadi dokter, ramah, baik dan cantik pula " ujarnya seraya melirik dokter yang tengah mengulum senyum " ya kan dok??"
" eh iya "
Sekali lagi, dinda sangat muak dengan situasi seperti ini, jika saja bukan karna billa, ogah banget dinda nemenin orang asing yang baru dikenalny itu " gak usah dirawat inap kan dok?? " ujar dinda dengan polosnya. Ada ada saja dia, hanya luka sobek dan mikir perlu rawat inap.
" ndak kok dek, ini udah selesai.dan ini obatnya nanti ditebus ya !!" ucapnya ramah, dan memberikan dinda sebuah kertas.
" iya makasih dokter "
" iya saya permisi "
Dokter itupun melangkah pergi.
Dan menyisakan Dinda dan orang asing tersebut, dinda yang melihat orang itu hanya memutar bolamatanya malas, seraya mendengus kesal " loe bisa pulang sendiri kan?? " ucap dinda datar.
"loe harus ngerawat gue selama seminggu, jadi mulai sekarang loe harus anter gue sampai rumah dengan selamat dong " balasnya dengan santai seraya turun dari branker dan berjalan mendahului dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam & Cinta ( Completed )
Teen FictionDendam masa lalu yang tak pernah terbalaskan membuat rizky terjebak pada ambisinya itu sendiri, setelah memutuskan membalaskan dendamnya melalui adik dari musuhnya, justru berakhir menimbulkan rasa aneh yang selalu disangkalnya, hingga membuatnya di...