°° hidupmu terlalu berharga jika hanya untuk mengingat seutas masa lalu yang sudah terlewat °°
____
_________________***
Setelah pulang sekolah dinda cs pun berencana langsung pergi ke bioskop tanpa ganti baju terlebih dahulu, meskipun dinda melarang pergi dengan baju sekolah yang masih melekat dibadan mereka, kan gak enak dilihat kalau anak sekolah belun ganti baju udah keliaran dibioskop gimana tanggapan orang orang , tapi teman-temannya yang sangat kekehpun itupun tak bisa dibantah.
" lha terus gimana motor gue??" tanya dinda seraya menatap ketiga sahabatnya bergantian.
" eumm titipin dulu lahhh " bujuk billa. " gue takut nanti takut habis lagi tiketnya kalau kita ganti baju dulu "
" terus kak marcell gimana, pasti nanti dicariin, apalagi kalau nanti ketahuan gimana pasti dia marah. Besar ? " ujar dinda cemas seraya menggigit bibir bawahnya.
" dia gak bakal tau kok , sesekali aja lohhh "
" tap......"
" cell mau kemana???" suara bariton dari belakang membuat keempat manusia itu menolah. " bang marcell" gumam dinda.disana sudah ada marcell dan diikuti ketiga sahabatnya dibelakang.
Mampus. Batin dinda.
" eummm emmm ..." dinda merutuki dirinya yang gugup. Karna Kalau begini marcell pasti tau kalau dia sedang mencari alasan. Lebih tepatnya berbohong.
" mau kemana, jujur gak usah cari alesan " tegasnya. Seraya melirik tajam ketiga sabahat dinda.
Sontak mereka mematung ditempat, pasalnya mereka kan sudah tau akan kegarangan kakak dari sahabatnya itu.
Dinda yang mengetahui para sahabatnya takut pun,Dengan segera menekat dan memegang lengan marcell " iya bang mau nonton, tapi kita pulang dulu kok, ya kan teman-teman ??" ujar dinda seraya memberi kode pada teman-temannya untuk mengiyakan ucapannya.
" e-ehh iya kak kita mau nonton tapi pulang dulu " saut milka dan billa cepat, sedangkan tasya masih mematung. Takut.
" ya udah, pulang dulu sana " ucap marcell seraya menoyor pelan kepala dinda.
" apa perlu kak jefry bantuin ganti ba.... "
Belum sempat jefry melanjutkan kata-katanya tatapan marcell membuatnya bergidik ngeri. " bercanda cell " lanjutnya diiringi cengiran seperti biasa.
Sontak membuat dinda ingin mencubit gemas kakak seniornya itu.
***
Setelah ganti baju, dindapun keluar kamar, diruang tamu sudah ada ketiga sahabatnya.
" bang marcell mana ya ??" tanya dinda pada ketiga sahabatnya yang tengah duduk dan memainkan benda pipih dimasing masing tanganya.
Merekapun menoleh serempak " tadi kayaknya ada di dapur " jawab tasya dan kembali mengalihkan pandangannya pada benda yang membuatnya lupa waktu itu.
Dindapun berjalan menuju dapur, dilihat kakaknya sedang berdiri didepan kulkas pandangannya kosong, serta membiarkan pintu kulkas yang terbuka, Dinda pun menyeryit heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam & Cinta ( Completed )
Fiksi RemajaDendam masa lalu yang tak pernah terbalaskan membuat rizky terjebak pada ambisinya itu sendiri, setelah memutuskan membalaskan dendamnya melalui adik dari musuhnya, justru berakhir menimbulkan rasa aneh yang selalu disangkalnya, hingga membuatnya di...