Hari ini semua kelas 11 SMA Garuda akan melaksanakan camping di Sukabumi. Halaman sekolah sudah dipenuhi bus-bus yang akan mengantar mereka ke tempat camping. Selain itu,banyak kendaraan milik orang tua siswa yang mengantar anak-anaknya.
Sama seperti Naiffa. Hari ini ia diantar oleh Malvino—abang tercintanya. Malvino menghentikan mobilnya tidak jauh dari bus yang akan Naiffa gunakan.
Malvino membantu Naiffa mengeluarkan tas ransel dari bagasi mobil. Naiffa termasuk orang yang tidak mau ribet,ia hanya membawa satu tas ransel dan tas kecil saja.
Gadis itu menyapu pemandangan untuk mencari keberadaan kedua sahabatnya. Ternyata mereka sudah ada di dalam bus.
"Bang, lo balik aja sonoh, gue mau langsung ke bus," ucap Naiffa menyuruh Malvino pulang.
Malvino diam. Raut wajahnya menjadi murung,terlihat matanya berkaca-kaca.
"Buset. Lo kenapa bang?"
Tiba-tiba Malvino memeluk Naiffa. Gadis itu menahan tawanya. Ia baru menyadari kalau abangnya ini cowok cengeng.
"Emang lo nanti gak kangen sama gue? Terus di sana siapa yang bakal jagain lo?"
Naiffa melepas pelukan Malvino. "Gue cuma tiga hari bang astaga."
"Tetep aja gue bakal kangen sama lo. Di rumah pasti sepi banget gak ada lo."
"Udah deh bang gak usah cengeng. Pangeran sekolah kok cengeng. Malu lah anjir," balas Naiffa terkekeh.
"Gue bakal kesepian, gak ada yang bisa gue jailin di rumah."
Naiffa mencubit perut Malvino. "Sialan! Jadi ini maksud lo, tau gitu gue bilang aja sebulan," ucap Naiffa kesal, Malvino malah cekikikan.
"Udah gih sana samperin temen lo di bus. Nanti kalo udah sampe kabarin gue. Disana jangan nakal, gak ada yang jagain lo."
"Iya bawel," ucap Naiffa, lalu berjalan menaiki bus yang sudah ditentukan oleh pendamping.
Setelah memastikan Naiffa menaiki bus dan bertemu dengan temannya, Malvino kembali memasuki mobilnya dan melesat meninggalkan sekolah.
"Gue kayak gini itu karena khawatir sama lo, dek. Di sana gak ada gue yang jagain lo dari orang jahat. Terus kalo lo jatuh, siapa yang nolongin lo," gumam Malvino cemas.
"Andai aja lo punya pacar yang bisa jagain lo, sama kayak gue yang terus jagain lo. Pasti kebahagiaan lo lengkap, dek."
Malvino benar-benar merasa khawatir dengan adiknya. Entah kenapa ia merasakan ada sesuatu yang akan terjadi di sana. Tapi dengan cepat ia menepis pemikiran itu. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada Naiffa kesayangannya.
|||||Hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk sampai di lokasi camping. Bus sudah terparkir rapih dan Naiffa bersiap-siap untuk turun dari bus.
Naiffa mendapati Bara yang sedang turun dari busnya. Ia menatap cowok itu dari jendela tanpa kedip.
Seutas senyum terukir jelas di wajahnya. Ingatannya berputar kala Bara menolongnya saat terjebur di kolam. Ditambah lagi ketika Bara mengajaknya ke rumah dan bertemu dengan Mamanya.
Namun, senyum manis Naiffa menghilang ketika ia melihat di sebrang sana ada cewek yang menunggu di samping Bara saat cowok itu mengambil tas di bagasi bus.
Bukan hanya itu,bahkan cewek itu bergelanyut manja di lengan Bara. Naiffa merasa tidak asing dengan cewek itu. Ternyata Fio.

KAMU SEDANG MEMBACA
BARA [COMPLETED]
Novela Juvenil(SEGERA TERBIT) Albara Farren Zico, murid laki-laki dengan segudang masalah di sekolahnya. Siapa yang tidak mengenal Bara? Si troublemaker SMA Garuda yang adem dipandang mata. Tidak suka aturan, sukanya bolos, galak dan barbar seperti namanya. Tolon...