Ibu kota memang tidak pernah luput dari kata macet. Pagi,siang,sore hingga malam membuat aktivitas orang-orang menjadi terganggu. Itulah yang dirasakan Naiffa sekarang.
Gadis itu terpaksa naik angkot untuk pergi ke sekolah. Jam sudah menunjukan pukul 06.50 WIB. Tetapi Naiffa masih terjebak macet di jalan.
"Mampus!! Kalo gini caranya gue bisa telat anjir," gerutu Naiffa sambil melihat jam tangannya.
"Duh bang,bisa nyalip nyalip nggak? Saya bisa telat sekolah ini bang," ucap Naiffa pada kang angkot.
"Ngga bisa neng,ini macet panjang. Udah hampir masuk jam kerja makannya ramai neng," balas supir angkotnya.
Naiffa hanya bisa pasrah sekarang. Jika dia turun dan berlari pun, tidak akan sampai sekolah tepat waktu. Karena jaraknya masih cukup jauh.
"Bang Malvin bener-bener yah,bikin susah gue aja sih," gumam Naiffa sengit.
Gadis itu menahan kekesalannya hingga sampai di sekolah. Jika dia marah-marah di angkot tadi,penumpang lain bakal menganggap dirinya ini gila.
Dan benar saja,setalah dia sampai di sekolah, pintu gerbang sudah tertutup rapat.
"Yahh bener kan telat gue," ujar Naiffa seperti orang putus asa.
"Sumpah bang Malvin gila anjir, tinggalin gue gitu aja. Dibilang suruh nunggu bentar lagi,gak sabaran banget sih!" cerocos Naiffa geram.
"Sekarang gue harus kemana coba? Yakali gue pulang,tau gitu mending nggak berangkat aja sekalian tadi."
Naiffa masih terdiam dan menunduk memikirkan dia harus kemana sekarang. Teman-temannya sudah pasti ada di sekolah. Saat gadis itu sedang memikirkan harus bagaimana,tiba-tiba suara deru motor mulai mendekat ke arahnya.
Naiffa mendongak. Benar saja,ada siswa lain yang telat seperti dirinya. Tapi tunggu, Naiffa merasa familiar dengan cowok itu.
Yah! Naiffa tau sekarang. Bara.
"Lo telat?" tanya Bara setelah membuka helm full facenya.
"Lo sendiri juga telat kali," jawab Naiffa. "Tapi bedanya gue itu masih pengin masuk sekolah,kalo lo telat mah bisa kabur,malahan lo seneng," lanjutnya.
Bara tersenyum miring. "Lo belum ngerasain enaknya bolos," balasnya pada Naiffa.
"Stroberi mangga donat,sori nggak minat."
Bara menatap Naiffa dengan tatapan yang.. Entahlah hanya Bara yang tahu.
"Kali ini lo harus minat," tutur Bara sembari memakai lagi helmnya.
"Ikut gue." ajak Bara.
Tidak mudah mengajak Naiffa pergi,apalagi menyangkut tentang bolos sekolah. Tapi bukan Bara namanya kalo tidak berhasil.
"Kemana? Gue mau masuk sekolah,gimana pun caranya."
"Gak bakal bisa. Kekunci semua."
Naiffa diam. Bener yang dikatakan Bara,semua pintu sudah terkunci. Kalau manjat tembok? Tidak! Naiffa tidak ingin berurusan dengan guru BK.
"Lo mau di sini terus? Oke. Gue tinggal." ancam Bara sembari menghidupkan mesin motornya.
"Ehh tunggu dulu. Gue tadi tuh lagi mikir. Lo main tinggal aja,udah kek bang Malvin tau nggak."
"Buruan naik. Lo gak bakal nyesel." ucapan Bara sepertinya mampu menggoyahkan Naiffa untuk bolos sekolah.
Naiffa menangguk lalu menaiki motor Bara. Gadis itu telah mengetahui satu fakta tentang Bara sekarang. Pemaksa. Ya,sepertinya Bara memang suka memaksa,dan tidak menerima penolakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/165023707-288-k906735.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA [COMPLETED]
Fiksi Remaja(SEGERA TERBIT) Albara Farren Zico, murid laki-laki dengan segudang masalah di sekolahnya. Siapa yang tidak mengenal Bara? Si troublemaker SMA Garuda yang adem dipandang mata. Tidak suka aturan, sukanya bolos, galak dan barbar seperti namanya. Tolon...