30] Terlalu Cinta

6.1K 338 30
                                    

Hari ini Pak Eko memulai razia dadakan. Dengan bermodalkan penggaris panjang, sisir dan gunting untuk menakut-nakuti siswa-siswinya. Pak Eko menyusuri setiap celah yang ada di sekolah itu, tidak membiarkan siapa pun bisa lolos dari pengawasannya.

"NORMAN! DASI DASI!!"

"IYA PAK SIAP!"

"SLAMET MANA SLAMET! UDAH POTONG RAMBUT BELUM?"

"SUDAH PAK,"sahut Slamet.

"EVVA! AMARA! JANGAN MAINAN HP WAKTU PELAJARAN! NANTI SAYA SITA HP KALIAN!"

"MAIMUNAH ITU RAMBUT APA BULU AYAM! WARNA-WARNI KAYA PELANGI! CAT HITAM LAGI BESOK!!"

"OJI! BAJU KAMU DISETRIKA, SAMPE LECEK KAYAK GITU! MAKANYA NGGAK ADA YANG MAU SAMA KAMU!"

"IYA PAK MAAF!"teriak Oji.

"BARAA!! SAYA SUDAH BILANG JANGAN DOBELAN KAOS OBLONG! CEPAT LEPAS!"

"Sekarang Pak?"tanya Bara.

"IYA SEKARANG! TUNGGU APA LAGI!"

"Disini?"tanya Bara sekali lagi.

"YA ALLAH BARA!! KAMU PAHAM NGGAK SIH? LEPAS KAOS OBLONGNYA SEKARANG DISINI!"

Cowok itu melepas satu persatu kancing kemeja sekolahnya lalu melempar kemejanya ke arah Dimas. Menyisakan kaos polos berwarna hitam saja. Hal ini menjadi perhatian banyak orang, terutama para siswi yang semangat empat lima untuk melihatnya. Kalau kata mereka mubazir jika melewatkan kesempatan emas melihat badan atletis milik Bara.

Cowok itu kembali memakai kemeja sekolahnya dan melempar kaos itu ke tempat sampah. Anak sultan!

"KALIAN INI HARUSNYA MENCONTOH DIMAS! BERPAKAIN RAPI, KUKUNYA TIDAK PANJANG, CUKURAN RAMBUTNYA TIDAK NEKO-NEKO!"

"ADUH BIANCA!! ROKNYA TOLONG DIKONDISIKAN! JANGAN KEBANYAKAN SEDEKAH KAMU!"

Dan seterusnya... Pak Eko terus melakukan razia hingga seluruh muridnya tidak ada lagi yang melanggar aturan. Bahkan Pak Eko sampai mendatangi stand kantin agar tidak ada muridnya yang bersembunyi disana.

|||||

"Gue gak ngerti kenapa lo lebih milih nenek lampir daripada Naiffa," ujar Rian duduk di depan Bara.

"Buat kategori cewek cantik, Fio emang cantik banget, bro. Tapi buat kategori cewek baik nan cantik, Naiffa lebih kemana-mana lah dari Fio,"lanjutnya dengan gamblang.

"Iya lah," sahut Oji tertawa sambil memakan kuaci yang ada ditangannya. "Lo jangan bandingin mereka berdua dong, Yan. Kalo gue udah pasti milih Naiffa," ujarnya mendukung Rian.

Bara mendengus, "Lo berdua nyindir gue?"kata Bara, lalu mengaduk es cendol yang dia pesan tadi.

"Bagus deh kalo lo sadar, Bar. Muak gue liat lo kaya gini," ujar Dimas jengah melihat kelakuan Bara.

"Gue milih Fio ada alesannya,"ucap Bara. "Ucapan lo semua bisa aja salah,"tambah Bara, membuat ketiganya sontak menatapnya tak suka.

"Salah gimana? Ini fakta, Bar. Lo gak inget waktu Fio bikin Naiffa nyasar?"ujar Rian sewot. "Gue bilang Naiffa baik, ya dia emang baik. Lo semua pasti bisa bedain lah mana yang baik mana yang pura-pura baik,"lanjutnya.

Oji meletakan bungkus kuaci diatas meja. "Betul, Yan. Naiffa manis, pinter, adeknya pangeran sekolah ini. Kalo dia mau pasti dia bakal manfaatin itu semua, tapi Naiffa enggak. Dia beda dari yang lain, man!"timpal Oji sangat setuju dengan Rian.

BARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang