Siap Mengisi Setiap Paragraf Dengan Komentar?
Siap??
Happy Reading ✨
Naiffa menatap heran sekaligus gelisah pada Bara. "Bisa... kenapa emangnya?"
Bara meraih tangan Naiffa dan mengelusnya lembut. "Seandainya suatu saat nanti aku gak ada di sisi kamu lagi—"
"Maksud kamu apa sih Bar?" Naiffa menarik tangannya. Menatap tajam Bara. "Aku gak suka kamu ngomong gitu."
"Naiffa dengerin dulu." Bara kembali meraih tangan Naiffa. Kedua matanya menatap lembut gadis itu.
"Janji, kamu harus bisa jaga diri. Inget semua kata-kata aku. Jangan keluar malem sendirian, jangan telat makan, jangan terlalu kecapekan. Dan jangan keseringan nonton yang ada kiss-nya. Otak kamu tercemar," ujar Bara terkekeh mengingat Naiffa suka menonton Drakor atau series Thailand.
Mendadak perasaan Naiffa jadi tidak karuan. Bara bisa membuatnya bahagia dan sedih dalam satu waktu. Bahagia karena Bara telah mengembalikan senyumnya yang sempat hilang. Dan sedih karena semua perkataan cowok itu padanya. Naiffa takut. Takut semua itu terjadi.
"Jangan sering cemberut, kamu lebih cantik kalo senyum," kata Bara.
"Dan jangan tangisi orang yang udah nyakitin kamu. Kamu berhak bahagia, Fa," tambah Bara.
"Kamu kenapa sih? Aneh banget deh. Udah kaya mau pergi aja," ujar Naiffa tertawa renyah berusaha menghilangkan ketakutan dalam hatinya.
"Dengerin dulu," tegur Bara lembut.
"Mulai sekarang let it flow aja, biarin orang-orang pergi. Kamu gak perlu pake topeng untuk menahan mereka tetap tinggal," ujar Bara.
Naiffa sempat termenung sejenak. Setelah sadar gadis itu terkekeh geli.
"Malam ini kamu jadi banyak omong. Bukan Bara banget," ledek Naiffa.
Bara berdecak pelan.
"Kebiasaan ngerusak suasana," bisik Bara.
"Bar,"
"Hmm?"
"Aku suka heran. Kamu dapet kata-kata itu dari mana? Nyontek google pasti," ujar Naiffa.
Bara mendengus. "Dari primbon!"
Naiffa malah tertawa mendengarnya. Entah tertawa lepas atau tertawa yang dipaksakan. Bara tidak tahu. Gadis itu cukup pandai menyembunyikan perasaannya.
"Loh mau kemana Bar?" tanya Naiffa saat melihat Bara berdiri.
"Pulang. Ayo," balas Bara mengulurkan tangannya pada Naiffa membantu gadis itu berdiri dan Naiffa menyambut uluran tangan itu.
|||||
"Kok berhenti Bar?" tanya Naiffa.
"Aku laper. Mau makan," balas Bara lalu melepas helmnya. Naiffa mengikuti hal yang sama seperti yang Bara lakukan.
Bara sengaja mengajak Naiffa mampir makan dulu. Padahal dari raut wajahnya Bara tahu kalau Naiffa sudah letih. Biar saja biar Naiffa sampai capek dan kenyang agar setelah pulang dia bisa langsung tidur tanpa memikirkan masalahnya. Cowok itu turun setelah Naiffa ikut turun.
"Makan di sini Bar?" tanya Naiffa mengamati sekeliling.
Rumah makan di depan mereka memang tidak sebesar rumah makan pada umumnya. Sederhana. Meski sederhana, Naiffa melihat banyak pengunjung di dalam sana sedang menikmati makanan pesanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARA [COMPLETED]
Novela Juvenil(SEGERA TERBIT) Albara Farren Zico, murid laki-laki dengan segudang masalah di sekolahnya. Siapa yang tidak mengenal Bara? Si troublemaker SMA Garuda yang adem dipandang mata. Tidak suka aturan, sukanya bolos, galak dan barbar seperti namanya. Tolon...