47] Senja dan Kejutan?

5.3K 322 22
                                    

Gadis itu berjalan menyusuri koridor dengan hati dongkol. Akibat meladeni Fio tadi, dia membuat Malvino menunggu lama di parkiran. Pasti setelah ini abangnya akan menceramahinya panjang lebar. Membayangkannya saja membuat Naiffa bergidik ngeri.

Naiffa mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya ketika mendengar suara notifikasi.

Albara Farren Zico: Gue tunggu di rooftop, sekarang.

Naiffa sempat terkejut melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Tadinya Naiffa ingin mengabaikan pesan itu dan kembali berjalan menuju parkiran. Tapi...

Albara Farren Zico: Lo bisa baca kan? Gak perlu gue ulang lagi

Pesan kedua dari Bara mampu membuat kekesalan Naiffa bertambah. Naiffa memutuskan untuk putar balik dan menghampiri cowok itu. Jika ini yang Bara inginkan, baiklah. Lihat saja apa yang akan Naiffa lakukan padanya.

Naiffa membuka pintu rooftop dengan kesal. Hening. Mungkin itu keadaan rooftop saat Naiffa sampai di sana. Mata Naiffa tertuju pada sofa bekas yang berada di sudut kanan depan. Naiffa mendekat, dia tahu ada seseorang yang membaringkan tubuhnya di sana.

"Ngapain lo nyuruh gue ke sini?" tanya Naiffa tanpa basa-basi.

"Aneh banget. Tadi siang waktu gue panggil-panggil diem aja. Giliran gue samperin malah udah ilang," cibir Naiffa.

Tidak ada jawaban. Cowok itu masih memejamkan matanya.

"Bar? Gue tau lo gak tidur," ujar Naiffa lagi membuat Bara tersenyum samar. Kemudian cowok itu bangkit dan mencari posisi duduk yang nyaman.

"Apa?" tanya Bara santai.

Naiffa mendelik tajam mendengarnya. "Lo yang ada apa," kata Naiffa cepat. "Gue udah mau pulang tapi lo chat gue tadi."

"Emang gue chat apaan?"

"Lo nyuruh gue dateng ke sini. Kenapa sih? Ada apa?" tanya Naiffa penasaran.

"Oh."

WHAT?? Hanya 'oh' saja? Sungguh di luar dugaan Naiffa. Demi bapaknya Khong Guan yang sampai sekarang belum ketemu. Naiffa memang tidak waras! Bisa-bisanya dia menyukai cowok seperti Bara.

"Kalo gak ada yang penting mending gue turun aja deh. Kasian bang Malvin udah nunggu lama. Lo itu buang-buang waktu gue tau gak!" ujar Naiffa kesal. Cewek itu ingin berbalik. Namun suara Bara membuatnya berhenti.

"Segitu aja ngambek," ejek Bara.

Naiffa menghela napasnya. "Sebenernya lo mau ngomong apa sih? Gak usah bertele-tele," ucap Naiffa, kali ini berhadapan dengan Bara.

"Yakin banget kalo gue mau ngomong sama lo," kata Bara tersenyum jahil. Naiffa masih menatap kesal ke arah Bara. Membuat cowok itu mengalah.

"Yaudah sini duduk dulu sama gue," ujar Bara lagi sambil menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya.

"Nggak mau!" balas Naiffa ketus.

"Duduk, Fa," kata Bara.

"Nggak mau!"

"Duduk Naiffa," ulang Bara.

"Nggak mau, Bar!"

Cowok itu menghela napas. "Yaudah gue yang berdiri," ujar Bara sambil beranjak dari duduknya. Bara maju selangkah agar lebih dekat dengan gadis itu.

BARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang