35] Menjauh

7K 329 17
                                    

Hari berikutnya masih sama. Naiffa masih saja menghindari Bara. Saat melihat Bara gadis itu hanya diam. Melewati Bara tanpa menyapa. Seolah Naiffa tidak pernah mengenal Bara sebelumnya. Benar-benar asing.

Cowok itu tidak tahan dengan Naiffa yang selalu menghindar darinya. Bara menghadang jalan Naiffa dari depan. Saat berada di tengah koridor sekolah. Membuat Naiffa terpaksa harus menghentikan langkahnya.

"Jangan hindarin gue Fa," ucap Bara.

Gadis itu diam. Detik berikutnya Naiffa kembali berjalan membuat Bara ikut berjalan mundur di depannya. Bahkan Naiffa sama sekali tidak menatap cowok itu.

"Kenapa lo gak pernah mau dengerin gue?" ucap Bara terus berbicara sampai gadis itu mau menjawab.

"Fa, berhenti dulu. Jangan cuekin gue."

"Gak usah banyak omong deh. Gue lebih suka liat lo diem, Bar!" ujar Naiffa membuat Bara menatapnya terkejut. Nada bicara gadis itu terdengar tidak ramah.

"Lo yang buat gue jadi banyak omong," jawab Bara cepat.

Saat Naiffa akan berjalan lagi dengan cepat Bara menahannya. Naiffa dibuat terkejut ketika cowok itu memegang kedua tangannya.

"Pukul gue Fa. Lampiasin semua kemarahan lo. Asal jangan diemin gue kaya gini."

Naiffa tersenyum miring. "Gue bukan lo yang nyelesein masalah pake fisik," katanya.

"Udah lo jangan ikutin gue lagi gak enak diliatin orang. Lo itu udah punya pacar, gue gak mau dibilang yang enggak-enggak," ucap gadis itu.

"Gue gak peduli kata orang."

"Tapi gue peduli Bar. Gue masih punya perasaan, gak kaya lo yang cuek segala hal," tutur gadis itu.

Naiffa melepaskan tangan Bara secara perlahan. Tidak ada emosi dari pergerakannya. Namun kedua mata gadis itu menunjukkan semuanya. Naiffa pergi melewati Bara yang masih bergeming dipijakannya.

Ketika melihat cowok dengan kaos basket muncul dari belokan koridor, gadis itu langsung memanggilnya di depan mata kepala Bara. Ia yakin tidak salah dengan keputusannya.

"Juna tungguin gue!" ujar Naiffa pada Juna.

|||||

"Lo kenapa sama Bara?" ujar Juna. "Ada masalah?" Cowok itu tersenyum lembut pada Naiffa.

"Gue enggak pa-pa Jun."

Juna tertawa renyah. "Lo kaya cewek. Kalo ditanya kenapa jawabnya gak pa-pa."

"Gue kan emang cewek Jun," ujar Naiffa datar.

"Kalau ada masalah jangan disimpan sendiri. Nanti jadi beban loh."

"Iya Juna."

"Katanya lo gak mau gue gangguin lo. Kenapa sekarang lo lebih milih ikut sama gue?" tanya Juna.

"Gue cuma pelampiasan lo dong?" ujar Juna lagi.

"Udah deh Jun diem dulu sebentar. Jangan banyak omong," ucap Naiffa lebih galak dari Juna.

"Oke, gue diem nih," ujar Juna mengalah. "Nih gue diem kan Fa?" lanjut Juna. Lalu tertawa. Entah apa yang membuatnya tertawa. Membuat Naiffa jengah melihatnya.

Bara dan teman-temannya memang tidak menyukai Juna sejak dulu. Tapi entah mengapa Naiffa menjadi nyaman berbicara dengan Juna.

BARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang