18] Kotak Bekal dan Harapan

6.7K 390 26
                                    

Pintu ruang kelas 11 Ipa 4 masih terbuka setengah. Dari jauh, Bara melihat ada orang di dalam sana. Cowok itu hendak mengembalikan kotak bekal yang Naiffa berikan untuknya kemarin.

Bara mendekat,ia mendapati Naiffa yang tengah berbincang dengan seorang cowok di dalam. Bara menajamkan penglihatan dan Bara mengetahui cowok itu, Juna.

Bara tidak langsung masuk, ia menyandarkan punggungnya ke tembok. Ia bisa mendengar jelas pembicaraan mereka.

"Bunga ini buat lo,Fa," ucap Juna.

Naiffa bingung. "Kenapa lo kasih gue bunga?"

"Gue tau,lo suka sama bunga. Makanya gue beliin ini buat lo,"

Naiffa menerimanya dengan terpaksa. Ia bingung harus menanggapi Juna seperti apa. "Makasih Jun."

"Fa...," panggil Juna lembut.

"Kenapa Jun?"

"Gue suka sama lo."

Tak ada jawaban dari Naiffa. Gadis itu benar-benar terkejut. Ia tidak menyangka Juna akan mengatakan hal itu sekarang.

"Maaf Jun,tapi gue..."

Naiffa kembali dibuat terkejut oleh Juna. Tiba-tiba Juna menggenggam erat kedua tangannya. Cowok itu menatap Naiffa serius.

"Gue ngerti, Fa. Gue tau lo suka sama siapa. Tapi,kasih gue kesempatan,Fa. Gue akan berusaha buat lo bahagia,dan bikin lo lupa sama dia,"

Gadis itu berusaha melepaskan tangan Juna. "Tapi Jun,gue udah ter..."

"Cewek sebaik dan secantik lo berhak bahagia,Fa. Gue nggak mau liat lo sedih,karena cinta lo bertepuk sebelah tangan,"

Naiffa menundukkan kepalanya,bingung harus menjawab apa.

"Lo mau kan,Fa,kasih gue kesempatan buat bikin lo bahagia?"

Gadis itu mengangkat kepalanya,ia mencoba tersenyum dan menatap Juna. "Gue pikirin dulu tawaran lo Jun. Boleh kan?"

Juna tersenyum. "Boleh Fa. Gue tunggu jawaban lo,"

"Makasih Jun."

Juna melepaskan kedua tangan Naiffa. "Ya udah,gue balik dulu."

"Iya Jun. Hati-hati."

Juna keluar dari kelas Naiffa dan meninggalkan gadis itu sendiri. Naiffa menatap bunga pemberian Juna dengan hampa.

Naiffa mengangkat kepalanya, mendengar ada seseorang berjalan mendekat ke arahnya. Gadis itu refleks tersenyum, melihat kedatangan Bara.

"Lo ada perlu apa?" tanya Naiffa basa-basi.

Cowok itu menyodorkan sebuah kotak bekal. "Ngembaliin ini,"

"Oh gitu,gue kira ada apa," balas Naiffa sembari menerima kotak bekal itu.

"Lo nggak pulang?" tanya Bara.

"Nanti,nunggu bang Malvin kelar jam tambahan,"

"Sendiri?"

Naiffa mengangguk mengiyakan.

"Gue tungguin,sampe bang Malvin selesai."

Naiffa menatap Bara dengan tatapan tak percaya. "Lo yakin mau temenin gue?"

Bara mengangguk tanpa ragu. "Iya."

"Tapi nggak di sini," lanjut Bara.

Gadis itu mengerutkan kening heran. "Loh kenapa?"

"Ikut gue."

Bara berjalan keluar duluan dari kelas Naiffa. Gadis itu berjalan di belakang Bara, mengekori cowok itu seperti anak kecil.

BARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang