34] Bertahan atau Pergi

7K 331 30
                                    

Mungkin Naiffa terlalu berharap jika Bara akan meminta maaf kepadanya. Tapi kenyataannya sampai sekarang Bara tidak menemuinya. Mungkin bertahan memang bukan pilihan. Tapi pergi dari Bara sama saja menyakiti dirinya sendiri. Memikirkan hal itu membuat Naiffa menjadi sedih.

"Naiffa? Kok lo gak di kelas? Ini kan masih jam pelajaran?"tanya Juna, datang. Cowok itu lalu duduk dihadapan Naiffa.

"Lo sendiri ngapain disini?"tanya Naiffa balik.

"Tadi gak sengaja lewat sini. Terus liat cewek cantik duduk sendirian, yaudah gue samperin,"balas Juna, gombal. Tapi tidak ada balasan dari Naiffa.

"Kalo cuma diliatin kapan selesai tugasnya?"tanya Juna kembali bersuara.

"Lagi pusing gue Jun,"keluh Naiffa.

"Mikirin Bara?"

"Enggak,"balas Naiffa bohong. "Gue lagi pusing mikirin tugas kok."

Juna tersenyum tipis, "Semua orang yang lewat sini juga tau, kalo lo lagi mikirin Bara."

"Jelas banget ya Jun?"tanya Naiffa polos.

"Iya lah. Lo kalo lagi galau kaya gini mukanya lucu, jadi pengin gue bawa pulang,"kata Juna sembari tertawa renyah.

"Dijadiin pembantu di rumah lo gitu?" ucap Naiffa bercanda.

"Enggak lah. Cewek secantik lo masa gue jadiin pembantu sih. Lo itu pantesnya jadi ratu di rumah gue."

"Apaan sih gak jelas lo Jun," jawab Naiffa terkekeh.

"Gue bantu selesein tugas lo ya?"

Naiffa menggeleng. "Gak usah Jun. Mending lo masuk kelas aja sana."

"Ck! Udah sini gak pa-pa. Gue tau lo lagi gak fokus,"ucapnya, lalu mengambil alih LKS biologi milik Naiffa.

Juna mengerjakan beberapa soal biologi yang belum Naiffa kerjakan. Tidak butuh waktu lama bagi Juna untuk menyelesaikan soal-soal itu. Juna ini pintar. Bisa diandalkan. Dia juga salah satu most wanted di sekolah sama seperti Bara. Tapi entah mengapa gadis itu hanya tertarik dengan Bara.

"Nih udah selesai,"ucap Juna, menyodorkan LKS gadis itu. "Nanti langsung dikumpulin, biar lo gak dihukum Pak Bandi."

"Kenapa senyum-senyum gitu?"tanya Juna melihat Naiffa yang tersenyum.

Senyum Naiffa semakin lebar saat menatap Juna. "Makasih yaaa Juna!"

"WAHH!! CEWEK LO DIAMBIL ANJING BULDOG TUH BAR!"adu Oji.

Empat murid laki-laki itu terlihat sedang berjalan hendak melewati lapangan. Mereka masih menggendong tas dipundaknya. Pasti baru datang. Entah hukuman apa yang diberikan oleh guru piket. Sampai baju mereka berantakan dan bulir-bulir keringat mengalir di kening mereka.

"WADUH BAR! MASA LO KALAH SAMA IKAN TUNA!"sahut Rian melebih-lebihkan. "KALAH CEPET LO BAR! NAIFFA JADI KECIDUK DULUAN KAN SAMA FAKBOI!"

Keempat cowok itu berhenti tepat dimana Juna dan Naiffa duduk sekarang. Naiffa sempat terkejut saat matanya bertemu mata Bara. Lalu dengan cepat Naiffa memutuskan pandangan.

"Ku menangisssss membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku, kau duakan cinta ini, kau pergi bersamanya,"Oji sengaja bernyanyi, saat sampai didepan Juna dan Naiffa. Dengan wajah yang dimelas-melaskan.

"Wahhh! Kali ini lo kecolongan Bar! Naiffa udah dicomot duluan sama Juna!"timpal Rian mengompori.

"Ini sih judulnya pacarku diambil sama rivalku,"celetuk Oji, sedikit menyindir.

BARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang