6. KENA LABRAK

11K 575 15
                                        

Follow→Baca→Vote→Komentar

Jangan Jadi Siders Yaa🧡

Happy Reading!!

Bara menatap jengah perempuan dengan bando merah yang sejak tadi duduk di hadapannya ini. Wajahnya yang dipenuhi make up malah terkesan seperti badut di mata Bara. Kakak kelasnya itu memang selalu gencar untuk mendekati dirinya. Dan, itulah yang membuat Bara muak dengan Katya.

"Nanti aku pulang bareng kamu ya, Bar?" ujar Katya bermanis-manis. "Ya ... boleh, ya?"

Bara bergidik ngeri. Katya itu primadona sekolah yang terkenal dengan galaknya. Mana ada pakai Aku-Kamu seperti itu. Bermanis-manis pula kalau sama Bara.

"Sama Oji sana," balas Bara malas.

"Kok Oji, sih? nggak mau. Aku maunya sama kamu!" protes Katya tidak terima.

"Nih cewek bengal banget sumpah," bisik Rian pada Dimas.

"Kakak cantik, mending sama Oji aja. Bara nggak bisa tuh. Mau main dia," timpal Oji.

Katya melirik Oji sekilas. "Nggak mau! bisa gatel-gatel gue sama lo," ujar Katya membuat Bara, Rian dan Dimas menahan tawanya. Kecuali Oji.

"Pokoknya nanti kita pulang bareng. Aku tunggu kamu di parkiran!" tegas Katya.

Senyum Bara terbentuk. Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di kepalanya. Katya ini suka padanya kan? Tapi Bara tetap pada pendiriannya. Salah satu cara membuat hidupnya tenang adalah dengan menyingkirkan Katya.

"Kat...," panggil Bara pelan, terkesan lembut. Membuat Katya langsung menoleh senang.

"I-iya kenapa?" tanya Katya gugup.

"Masih mau pulang bareng gue?" Tentu Katya langsung mengangguk mantap. Bahkan sekarang wajahnya sudah merah merona karena gugup dan sangat bahagia.

"Bisa kok," ujar Bara cepat membuat Katya semakin terbang melayang.

"Beneran bisa, Bar?" tanya Katya senang.

Bara mengangguk. "Iya, dalam mimpi!" katanya. "Gue mau balik sama cewek gue. Cakep, lo mundur aja deh," songong Bara terkekeh pelan.

Tak ada yang tertawa, hanya menahan senyum kala melihat wajah memerah Katya yang sudah kepedean tingkat dewa. Tapi detik berikutnya Oji lah yang tertawa ngakak duluan membuat yang lainnya mengikuti.

"Sialan," desis Katya. "Mana? mana cewek yang berani pulang sama lo? kasih tau gue!" tantang Katya tidak terima.

"Nanti lo minder. Di cantik banget," ujar Bara santai. Teman-teman Bara tersenyum penuh arti. Mereka baru menyadari kalau sekarang Bara mempunyai bakat terpendam selain marah-marah. Iya, raja drama!

"Bakalan gue cari sampai ke ujung dunia sekalipun!" ujar Katya berapi-api.

Bara berdecak kesal. "Udahlah mundur aja. Gue nggak mau kena hajar lagi sama Malvino," ucap Bara pada Katya.

"Yaudah, sih, nggak usah ngurusin dia. Lagian juga udah mantan," balas Katya tak mau kalah.

"Iya karena lo yang bodoh," ujar Bara sengaja.

"Bar, kok malah ngatain gue sih? emang salah kalo gue sukanya sama lo?" tanya Katya.

"Salah. Salah banget!" komentar Oji gregetan.

"Oji!" tegur Katya. "Lo bisa sopan nggak, sih? Gue ini kakak kelas lo. Hargai gue bisa?" ujarnya pada Oji.

"Kakel gila harga," cibir Rian.

BARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang