A U A | E N D
Seperti apa yang di katakan Aksa pada Alna, sabtu hari ini dia kan menjemput Alna membawanya jalan jalan.
Aksa mengetuk pintu rumah Alna. Dan Nada membuka kan nya.
"Assalamualaikum Ma." ujar Aksa dan menyalami tangan Nada.
"Waalaikumsalam, masuk Sa." ujar Nada.
"Eh ko Macamer udah rapih? Mau pergi ya?"
"Iya Sa, ke rumah temen Mama. Ada syukuran."
"Ooh gitu, ya udah hati hati. Eh Ma, Alna pasti belum bangun ya Ma?" tanya Aksa.
"Iya, cek aja ke kamarnya Sa. Ina dari tadi bangunin Alna susah banget. Coba kamu aja yang bangunin Alna, biasanya kalau sama kamu bangun kan? Gih." titah Nada.
"Yaudah Aksa ke atas bentar." Ujar Aksa di angguki Nada.
"Mama titip Alna ya Sa, jangan pulang malem malem." ujar Nada.
"Siap Macamerrrr." jawab Aksa. Langsung saja ke lantai atas kamar Alna.
Dan Aksa mengetuk pintu kamar Alna, yang sudah terbuka karena memang ada Ina di dalamnya.
"Masuk." ujar Ina, Aksa langsung saja masuk. "Bangunin tuh pacar lo jam segini bukanny bangun malah tidur terus." oceh Ina.
"Lah lo dari tadi ngapain?" tanya Aksa.
"Bangunin lah, ya kali dangdutan disini. Tapi biasa gue yang bangunin, Alna ga akan bangun."
Aksa langsung saja mendekati tempat tidur Alna.
"Al bangun dah jam sembilan." ujar Aksa lembut sambil menyentuh lengan Alna.
Benar saja, hanya cukup satu kali Aksa membangunkan Alna. Tidak seperti Inata yang berulang kali, namun Alna tak bangun bangun.
Alna mengucek matanya, dan membenarkan posisi nya.
"Astagfirullah gue dari tadi capek bangunin lo Al tapi ga bangun bangun. Aksa cuma sekali, lo langsung bangun." dumel Inata.
"Ka berisik." ucap Alna dan langsung beralih pada Aksa "Kamu dari tadi?" tanya Alna.
"Ngga juga sih. Buru mandi, aku tunggu di bawah."
"Masih dingin, bentaran yaaa plisss." ucap Alna.
"Dingin dari mana sih anjrott, jam sembilan Alna! gue kan bilang kalau udah sholat subuh itu jangan tidur lagi, kebiasaan kan." oceh Inata lagi dan lagi.
"Iya Ka Iyaaaaaa."
"Iya iya tapi dilakuin lagi."
"Ih! lama lama jadi kaya Mama tau ga!"
"Al dibilangin sama Kakaknya ya nurut jangan bantah gitu." omel Aksa, membuat Alna bete sedikit.
"Abisnya Ka Ina siiih."
"Sue kan tah maneh di marahin sama si Aksa." ledek Inata "Dah mandi sono, Sa tinggal aja si napa."
"Iiih Ka Inaaaaaa!" rengek Alna "Jangan ninggalin, aku mandi sekarang." ujar Alna pada Aksa.
"Iya cepetan sayanggg.. aku tunggu dibawah." ucap Aksa sambil mengelus kepala Alna, dan Alna langsung menuju ke kamar mandi di kamarnya.
"Gue jadi Aksa yang punya pacar kaya lo dih ogah banget. Gue cemplungin ke got sebelah dua kilo dari rumah."
"Astagfirullah gue imut gini mau lo cemplungin? tega lo." kata Alna sambil menyenggol Ina sengaja, menyebabkan liptint yang akan di pakainya jadi belepotan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...