JANGAN LUPA VOTE YA EVERYONE!!
A U A | E N D
Besok Aksa sudah boleh pulang ke rumahnya, hari ini kamar inap Aksa mendadak penuh dengan orang orang. Teman temannya dan keluarganya ada disana.Mereka sedang menunggu Aksa untuk bangun tidur.
"Eva.." panggil Nada pada Eva.
"Nad.." Eva memeluk Nada ramah.
"Gimana kondisi Aksa? maaf ya, aku baru sempet jenguk." ujar Nada.
"Iya gapapa, Aksa udah lebih baik."
"Oh syukurlah, aku lega dengernya."
"Iya Nad, eh ini siapa?" tanya Eva pada Jiwa.
"Ah ini, calon tunangannya Raga. Namanya Zihwa, biasa dipanggil anak anak Jiwa." ujar Nada.
"Hai tante, Zihwa." ucap Jiwa menyalami tangan Eva.
"Eva, Bundanya Aksa. Jadi Raga udah mau tunangan toh."
"Insyaallah, doain aja ya Va."
"Iya, eh ngomong ngomong kamu sama Wira kesini lagi banyak temen temennya Aksa. Maaf ya, jadi rame banget."
"Iya gapapa Va, eh ini siapa?"
"Oh ini adiknya Ayah Aksa. Namanya Disa,mama nya Arka."
"Disa Mbak." ujar Disa pada Nada dengan ramah.
"Nada, Mama nya Alna." ujar Nada sambil tersenyum.
"Yuk masuk." ujar Eva menggandeng Nada dan mengajak yang lainnya masuk.
Ruang VIV Aksa kini menjadi ramai.
"Woi Sa, bangun anjir." ucap Fendy menepuk bahu Aksa.
"Tau lo, dah rame buru bangun." sahut Lano.
Tubuh Aksa bergerak, matanya menyipit melihat orang orang di ruangannya.
"AKSA! AKHIRNYA LO BANGUN, GUE KANGEN BANGET SAMA LO!!" teriak Sadam, memeluk Aksa. Tapi Aksa tidak membalas nya, bahkan Aksa melepaskan pelukan Sadam padanya.
"L-lo siapa?" tanya Aksa kebingungan.
"G-gue, lo ga inget gue?!" ucap Sadam terkejut.
"Bunda, mereka semua siapa Bun?" tanya Aksa kebingungan.
"Kamu ga inget sama mereka?"
"Aksa ga inget siapapun." ucap Aksa.
"Sa.." ujar Alna yang akan menyentuh lengan Aksa.
"L-lo juga siapa?" tanya Aksa menepis tangan Alna pelan.
Kamar VIV yang tadinya ramai, mendadak hening. Mereka terdiam mendengar ucapan Aksa, termasuk Alna.
"Lo ga inget sama kita? gue Lano, ini Sadam, Fendy, Hana, Elina, sama Anna dan itu Alna cewe lo. Dan kita temen temen lo." ujar Lano.
"Gue gatau kalian siapa." jawab Aksa.
"Sa.." ujar Alna menyentuh tangan Aksa.
"Dan gue juga ga tau lo siapa, jangan sentuh gue!" Aksa menepis tangan Alna, Alna terdiam kaget.
Sekarang Aksa tidak mengingat Alna bahkan Aksa tega membentaknya.
"Kamu ga inget semuanya Sa?" tanya Bunda.
"Aksa cuma inget Bunda, Arka sama A-"
"Alna kan? Ini Aln-"
"Anna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...