A U A | E N D
Setelah lima belas menit sesudah shalat isya. Tunas Bangsa melanjutkan kegiatannya, sekarang adalah kegiatan api unggun. Mereka mengikuti kegiatan sesuai perintah Pak Dede.
"Oke kegiatan malam ini cukup sampai disini dengan Bapak. Nanti kita bertemu di jam dua belas malam untuk renungan malam. Sekarang sampai jam dua belas kalian dibebaskan, asal tidak macam macam dan berbuat aneh. Silahkan kalian menikmati kebebasan malam ini tanpa bimbingan guru!" ujar Pak Dede lewat speaker di panggung kecil disana.
"YEAAYYYYYY!!" teriak murid murid kesenangan.
Bu Fifi menghampiri Ina yang sedang duduk bersama teman temannya.
"Eh kenapa Bu?" tanya Ina.
"Na, kamu bisa gantiin Hana dance ga di panggung?"
"Dance? ih Ibu, Ina ga bisa dance." ujar Ina.
"Tenang tenang Bu Fifi, ada Ka Rere yang super duper jago." ujar Anna.
"Iya, Ka Rere kan anak sanggar. Bisa kaliii."
"Bisa Re?"
"Hmm- bisa sih tapi masa Rere sendirian." ujar Rere.
"Narin- iya Narin dia bisa dance ayoo gih." ujar Bu Fifi
"Oke deh, Rere cari Narin dulu."
"HEH KOK GARINGGGG?!" teriak Sadam ditengah keramaian.
"Garing dari mana kadal, berisik gini juga." Arka menoyor kepala Sadam.
"Ya maksudnya teh kenapa ga ada mumusikan gitu."
"Tau si buat apa di adain panggung noh depan."
"Harusnya Hana yang ngisi, tapi Hana kan kaki nya masih luka." ujar Bu Fifi yang tidak sengaja mendengar mereka berbicara.
"Kalau gitu, ni tiga semprul aja yang ngisi Bu." usul Lano, menunjuk Fendy, Arka dan Sadam.
"Ngisi apaan Lano? gue ga ada bakat."
"Bakat lo kan rebahan doang Dam" celetuk Agam
"Haahaha"
"Ya udah isi sana, nanti Rere ngisi di akhir soalnya." sahut Bu Fifi.
"Konser yuah!" Fendy bangkit dari duduknya.
"Lo bisa nyanyi emang?" tanya Lano meremehkan.
"Ya jelassss- kaga bisa. Tapi kan biasa Arka yang nyanyi, gue bagian gitar sadam bagian drum. Kuyyy!"
"Boljug kuy lah!" Arka bangkit, tentu saja akan di ikuti buntut buntutnya itu.
"WOI MAU NGAPAIN?!" teriak Anna, ketika ketiga orang itu menaiki panggung.
"ANN MAJU ANN!!" teriak Sadam.
"Okeeeey!" Anna langsung saja maju.
"AYO RAMAIKANNNNN! GUE TIM HORE AJAAAA! KUY KUY KUY!!" Naina berteriak dengan semangat.
Arka dan mereka bertiga langsung bersiap.
"Cek! cek! cek! satuu.. duaa- oke" tes Arka dan langsung mereka semua fokus pada Arka dan Anna yang di atas paling depan panggung.
"Oke gaisss kita ramekeunn!" ucap Sadam di mic nya.
"Jadi kita mau nyanyi untuk sekedar hiburan doang, Ni disebelah gue cewe populer gais" ujar Arka dengan mic nya "Namanya- tau lah Annalia! gue mau nyanyi sama dia. Lo siap ga?" seru Arka.
"Asyiaaaapp, musrikkk." ucap Anna.
"MUSIKKKKK!!" protes anak anak lainnya.
"Ya sori sori, kita nyanyi lagu yang jangan sad dulu belum waktunya galau ataupun overthinking. Lagu Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...