60 | 63

59 6 0
                                    

A U A | E N D


Yes, back to school.

Hana bersama dengan Fendy dan Sadam.

"Ih anjir gue ngerasa kesepian help!!" teriak Hana.

"Han plis Han, gandeng ai sia." sahut Sadam.

"Dam, Alna gimana? Anna si oncom? Arka gimana?" tanya Hana.

"Anna si oncom ceunah, sia teh ga boleh gitu atuh Han." kata Sadam.

"Gatau deh gue masih gedek sama Anna."

"Alna hari ini masuk kan?" tanya Fendy.

"Emang iyaa?! Kok gue gatau sih Fendyyy!"

"Simak grup makanya bolot." cibir Sadam.

"Ya maaf gue kan ga buka grup."

"Emang kerjaan lo tuh bucin mulu sama si Lano."

"Diem!" sentak Hana dan Sadam menyinyir. "ALNARAAAAAAAAAA!!" teriak Hana berlari memeluk Alna yang baru sampai depan pintu kelas.

"Ajig gelo iyeu telinga aing rusak bentar lagi." ucap Sadam.

Hana memeluk Alna dengan kencang.

"Aww sesak Hanadya! isss-"

"Eh maap maap." Hana melepas pelukannya "Ih sumpah gue kangen banget sama lo hikss-"

"Dih lebay lo!" celetuk Alna lalu menduduki bangku nya.

Arka yang di depannya langsung berpindah tempat duduk kebangku paling belakang.

"Napa si Arka?" tanya Sadam.

"Gatau deh." sahut Hana. "Al, lo ga kesepian kan ga ada Bang Raga? sumpah gue mewek anjir gue juga sama ngerasa kehilangan banget." ujar Hana.

"Iya lo yang kuat ya, kan ada kita kita." ucap Fendy.

"Iya, thanks ya kalian itu emang selalu ada."

"Gue mau lo seneng seneng lagi oke?!- eh kemarin waktu itu Pemakaman lo sama Aksa?-"

"LO UDAHHH BAIKAN?!!" teriak Hana memotong ucapan Sadam.

"Anying astagfirullah bentar lagi juga doer mulut lo Han!" kesel Sadam.

"Serius? udah baikan?"

"Kita ga marahan kok."

"Iya maksudnya tuh- ah dah lah syukuran sih ini ma harus hayuu Al!" semangat Hana.

"Syukuran, hajatan kali ah anying." celetuk Sadam.

"Maksudnya syukuran ala kita kita, makan makan jubaedah!"

"Oo ye maap. Yuk!!"

"Ayo aja si. Ann ayo ikut?"

"Hah?!" kaget Hana. "Lo ga usah ajakin Anna, apaan sih! males gue."

"Hana lo ga boleh gitu." kata Fendy.

"Yaudah terserah, gue ga jadi ikutan."

"Ga usah, kalian aja ya." ujar Anna, lalu pergi keluar.

"Ga tau diri lo, di ajak malah di tolak." cibir Hana.

"Gila si Hana, tadi yang larang kan lo ya belegug." kesal Sadam.

"Nyenyenye."

"Udah deh, nanti aja ya pas lagi kumpul." ujar Alna.

"Kapan tau Al." sahut Fendy.

"Iya mana tau kaga akan kumpul lagi semua sih, dah gak mungkin."

"Sadam lo kok bilang gitu sih!" ucap Hana tak suka.

 Alna Untuk Aksa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang