A U A | E N D
Alna memakai baju seragam nya, menuruni anak tangga dan langsung berpamitan pada orang orang yang ada di meja makan.
"Mam, Alna berangkat sekolah dulu." ucap Alna.
"Sayang sarapan dulu ya, kamu ga biasa ga sarapan pagi. Ayo ah, ga usah buru buru." ujar Nada.
"Alna nanti sarapan disekolahan aja, Alna takut telat." ujar Alna.
"Al, sarapan dulu. Alna ga mau kenapa kenapa kan? ayo." ucap Wira.
"Pah, Alna sarapan disekolah aja. Alna udah telat banget."
"Eh Abang aja yang anter kalau gitu." ujar Raga.
"Alna kan di- Alna udah pesen ojek online." jawab Alna. Mereka semua terdiam.
"Ya udah Alna pamit duluan ya, assalamualaikum." ucap Alna setelah menyalami Papa Mama dan Abangnya.
"Waalaikumsalam."
"Sayang, hati hati Alnara!"
Alna pergi sendirian, padahal ini masih sekitar empat puluh lima menit lagi untuk memasuki sekolah. Tapi Alna, entah kenapa harus berangkat sepagi ini.
"Assalamualaikum." suara seseorang sambil mengetuk pintu rumah Alna.
"Waalaikumsalam." jawab Nada "Biar Mama buka dulu ya." ucap Nada, lalu pergi untuk membukakan pintunya.
"Eh Arka, ayo masuk." ucap Nada.
"Ga usah tante. Arka kesini mau jemput Alna, Alna belum berangkat kan?"
"A-Alna udah dari lima menit yang lalu berangkat." ucap Nada.
"Alna berangkat sama siapa ya tan?"
"Alna bilang dia pesan ojek online."
"Tumben sepagi ini." celetuk Arka.
"Tante juga ga tau Ka, bahkan tadi Alna ga sarapan. Tante khawatir sama Alna, setiap kali ditanya Alna selalu bilang gapapa."
"Tante ga usah khawatir, Alna bakalan terus sama Arka."
"Tante titip Alna ya, tante minta tolong Arka jaga Alna. Karena sekarang Aksa udah ga disisi Alna lagi."
"Arka pasti jaga Alna, itu udah tugas Arka Tan." ujar Arka lalu Nada tersenyum.
"Ka, makasih ya. Makasih udah selalu ada buat Alna, dan makasih udah selalu jagain Alna."
"Iya tante, sama sama. Kalau gitu Arka berangkat ya tan."
"Iya hati hati ya."
□□□□□□□□□□□□□
Tidak Alna tidak memesan ojek online, mau pun yang lainnya. Jangankan untuk memesan ojek online dan semacamnya, untuk mengisi daya ponselnya saja Alna sudah tidak perduli.
Alna berjalan pelan pelan, keluar komplek dengan earphone di telinganya.
Ntah kenapa, hari ini Alna lebih memilih menaik angkutan umum tidak seperti biasanya.
Sepanjang perjalanan, Alna melamun. Bukan fokus untuk mencari angkutan umum, tapi Alna malah fokus pada gang sebelah yang biasa Alna dan Aksa kunjungi.
"Sa, turun dulu ya. Mau cireng."
"Oke tuan putri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...