32 | 63

56 11 0
                                    

A U A | E N D

Suara tawa memenuhi seluruh isi kamar Naina. Candy Gang Gurl sudah berada dirumah Naina sekarang.

"Duuh asik asik banget, ini Tante bikinin cake sama puding. Dimakan ya sayang sayang Tante." ujar Dara, Mama Naina.

"Oke siap tante, makasih." ujar Hana.

"Maaf ya Tan, jadi ngerepotin." ujar Elina.

"Iya, gapapa. Lanjut ya, Tante tinggal lagi." ujar Dara, kemudian pergi setelah di angguki mereka berlima.

Naina mengeluarkan satu kotak make up nya.

"TARAAAAAA!" seru Naina.

"Yeayyyy kita make up an!" teriak Hana.

"Ngapain sih?" tanya Anna.

"Gue punya ide, karena lo ga pernah nyentuh make up jadi kita bakalan make up in lo. Gimana?" tanya Elina.

"Apaan nggak ya!" tolak Anna.

"Ya ampun Ann, sekali aja. Sini deh."

"Pliss nanti lo macem macemin muka gue, ga mau ah."

"Ngga kok, kali ini kita beneran. Pasti bagus yakannn!"

"Secantik pas acara perpisahan deh, pasti."

"Apaan si Nai, gue ga mau. Aneh tau gak!"

"Nggak, cantik tau. Yakan Al?"

"Iya pasti cantik banget, yoo." jawab Alna.

"Oke, tapi tipis aja ga usah macem macem. Awas ya lo semua."

"Oke oke."

"Bedakan Elina aja, gue ga mau sama Naina. Nanti menor."

"Iya iya, sini."

"Karena gue pinter ngalis, jadi gue aja yang ngalis." Ide ide Hana.

"Lo ga mau gue ikut campur nih Ann?"

"Ngga Nai, gue kurang yakin sama lo." jawab Anna yang wajahnya telah dipoles bedak oleh Elina.

"Ya udah gue aja yang lipstikin bibir lo."

"Gak! Alna aja." tolak Anna.

"Astaga Anna, lo bener bener yaudah deh serah."

Beberapa menit mereka merias wajah Anna, dan sekarang sudah saatnya Anna di berikan cermin.

"Nih satu.. dua.. tiga.." Naina memberikan cermin tepat di wajah Anna.

"ANJIMMMM MUKA GUEEEEE!" kaget Anna.

"Apaan sih, cakep kan."

"Cakep muka lo Han, ini kaya ondel ondel gini."

"Gak gak gak, gue mau apus aja bay!"

"JANGAN!!" teriak mereka bersamaan.

"Apaan sih, lo ga liat alis gue?!"

"B-bagus kok."

"Lo aja jawabnya ragu kan. Ah dah lah."

"Lo ga hargain kita banget." ujar Naina.

"Iya cuma cuma berjam jam kita dandanin lo." timpal Hana.

"Bukan gue gak hargain, tapi lo liat lah anjir alis gue udah berasa ulet bulu gini. Mata gue berat banget make bulmat setebel ini, gila aja lo."

"HAHAHAHA ANJIRR. Ya udah apus dah sono."

"Gara gara alis si Hana tuh." celetuk Naina.

"Gara gara bulmat lo juga, Anna berasa kaya buibu mau besanan tau ga."

 Alna Untuk Aksa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang