A U A | E N D
"Lah anjir mana sih!" emosi Fendy dan meninju pohon di sebelahnya.
"Sampe mereka kenapa kenapa, apa lagi Hana gue ga akan pernah maafin Mike." gumam Lano.
"Sa kita cari kemana lagi? Udah sejam lebih kita cari mereka tapi ga ada Sa." ujar Arka.
"Kita balik tenda lagi aja? kayanya mereka ga ada disini." sahut Sadam.
"Gue ga akan balik kalau Alna ga ketemu!"
"Tapi dari tadi kita keliling dihutan ini ga ada."
"Kalo lo capek lo balik aja! LO GA TAU GIMANA KHAWATIRNYA GUE SAMA ALNA DAM!" emosi Aksa.
"Gue ngerti, tap-"
"Lo ga akan ngerti! Lo belum pernah ngerasain gimana kehilangan seseorang yang paling lo sayang Dam."
"Udah!" Agam menengahi "Lo mau gimana? kita cari mereka lagi? tapi kita ga bisa disini terus kita cari tempat lain."
"Ngga Gam, Gue yakin Alna ada disini."
"Sa jangan kekeh lah."
"Diem-"
"Tolong!"
Suara itu terdengar sangat jelas, dan mereka semua mendengarnya.
"Lo semua denger suara minta tolong ga?" tanya Arka.
"Hih suara siapa tu anjir." celetuk Sadam.
"Itu suara Alna-" Aksa langsung berlari pada sumber suara itu disusuli Lano dan Fendy dan yang lainnya.
Al aku ga mau kamu kenapa kenapa, aku pasti temuin kamu jangan takut- batin Aksa.
Karena ketakutan Elina, Elina berlari tanpa memikirkan kondisinya dan akibatnya bagaimana hingga sekarang Elina terjatuh ke tepi jurang.
"ELINAAA!" teriak Hana dan Alna.
Alna langsung berlari dan untungnya Elina masih bisa berpegangan pada akar disana. Dan Alna meraih tangan Elina.
"Al tolong gueeeee! gue takutt hiksss" panik Elina.
"Jangan panik El, terus pegang tangan gue- jangan lo lepasin plisssss." ujar Alna sekarang kekhawatirannya memuncak, rasa paniknya semakin besar.
"Al gue ga kuat lagi- Al gue takut..."
"El pegang tangan gue dan lo merem lo jangan panik- lo merem jangan takut disini ada gue hiksss plis pegang tangan gue terus- hiksss" Dan sekarang Alna takut Elina terjatuh ke jurang, Alna menangis. Sekuat tenaga menahan tangan Elina.
Hana yang bangun dan akan menolong Elina dan Alna, tiba tiba saja kakinya terkena batu mengakibatkan kakinya yang tadinya sudah mendingan sekarang menjadi sakit dan berdarah.
"Awhssss! Al- gue ga bisa jalann- ah kaki gue."
"Elinaaaaaa pliss tahan yaaa hiksss" Alna terus menangis "Hanaaaaaaa hiksss."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...