33 | 63

55 9 0
                                    

A U A | E N D


-Pukul 22.00

Sebelum gerimis berubah menjadi hujan deras.

"Balik dah yu." ucap Aksa sambil memasukan handphonenya kedalam saku jaketnya.

"Balik? masih sore Sa, tumben lo." sahut Lano.

"Ujan anjir, tiris kuy balik." ucap Sadam.

"Bego tau ujan sia mau balik." celetuk Fendy.

"Lo mau cabut duluan aja? yang lain masih mau disini." tanya Arka.

"Iya Sa, gue juga masih disini. Ntaran lah baliknya." kata Lano.

"Gue cabut duluan kalo gitu." ucap Aksa, lalu berdiri dan mengambil kunci motornya yang tergeletak di meja.

"Yakin lo cabut duluan?" tanya Lano.

"Yoi."

"Ya udah, ati ati lo Sa!"

Aksa hanya mengangguk dan melengos pergi.

"Kita ga balik barengan aja nih?" tanya Fendy "Masa biarin si Aksa cabut duluan." lanjutnya.

"Aksa udah gede kali, tumben banget lo khawatir." cibir Lano.

"Yeee bambang." sahut Fendy.

□□□□□□□□□□□□□

Beberapa menit Aksa menjalankan motornya, perjalanan dari kafe kerumah Aksa lumayan cukup jauh. Memerlukan waktu sekitar empat puluh lima menit.

Dan Aksa baru berjalan sekitar tiga puluh menit yang lalu, butiran gerimis kecil kini sudah menjadi hujan deras.

Aksa ingin cepat cepat sampai kerumahnya, hingga Aksa tidak perduli dengan handphonenya yang bergetar dan tubuhnya yang kini sudah basah kuyup.

Aksa tau itu pesan dari Alna.

Jalanan sudah sangat sepi di hujan deras seperti ini, Aksa melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata rata.

Hingga ketika di pertigaan Aksa tak melihat mobil besar yang melaju juga dengan begitu kencang, pandangan Aksa terlihat sangat blur kesadarannya hilang seketika.

Aksa terkejut melihat truk besar mendekat kearahnya dengan sangat kencang, klakson truk dari samping terdengar jelas ditelinga Aksa ketika Aksa melihat kearah samping-

BRUKKKKK!!

Motor Aksa terjatuh badannya terguncang hebat, dan mobil itu meninggalkan Aksa dengan seenaknya.

Darah mengucur deras di area wajah Aksa, sebelum benar benar kehilangan kesadaran Aksa melihat handphonenya yang tergeletak di sampingnya. Aksa sekilas membaca pesan dari Alna.

aku lagi maskeran
sama abang, kmu dimna?
aksa jawab, nanti aku nangis..

"M-maaf aku ga sempet b-bales chat- dari kamu.. Al." ucap Aksa dengan lemas, sebelum Aksa benar benar kehilangan kesadaran.

Kini Aksa tergeletak sendirian, ditemani rintikan hujan yang membasahi tubuhnya dan getaran pesan dari Alna lewat ponselnya.

Aksa sendirian sampai pada pukul 23.24 dan pesan terakhir yang tidak Aksa lihat dari Alna, sebelum beberapa motor berhenti di tempat kejadian Aksa terbaring lemah.

aksaaa, aku beneran nangis
kamu baik baik aja kan??

Empat motor berhenti di tempat kejadian itu. Dan kebetulan itu adalah Arka dan yang lainnya.

 Alna Untuk Aksa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang