A U A | E N D
Pagi hari, suasana dimeja makan keluarga Adhitama masih tetap sama. Dengan Nada yang memakaikan dasi Wira, Alna yang menuangkan minuman pada gelas gelas di meja, Raga yang memainkan handphonenya sambil menyantap roti dan Ina yang baru turun ketika orang orang sudah berkumpul dimeja makan.
"Na, dah rapi aja lo." celetuk Raga "Mau kemana?" tanya Raga.
"Ke depan." jawab Ina dengan nada lesu.
"Hih ditanya juga."
"Apa sih Bang, kan tadi Ina udah jawab."
"Depan manaa?"
"Kepo ih." malas Ina dan Raga mendengus.
"Udah, sarapan dulu ayo." ujar Nada, dan mereka menuruti nya.
Ina memakan sarapannya dengan malas hari ini, mood nya tiba tiba memburuk.
"Ko makannya gitu sih, yang bener ah Kak." tegur Wira.
"Eh iya Pah." jawab Ina "Em- Pah." panggil Ina dan Wira menoleh.
"Kenapa Kak?"
"Soal- kuliah Ina di Surabaya gimana?" tanya Ina ragu.
"Kuliah kamu udah semuanya Papa atur disana. Semua udah beres ketika kamu sama Rere pertama kali diterima disana. Kalian tinggal di rumah yang udah Papa siapin dan gak jauh dari Universitas kamu. Semua udah Papah atur, besok kamu bisa berangkat sama Rere ke Surabaya." ujar Wira.
"Oke Pah, makasih yaa." ucap Ina kemudian tersenyum.
"Iya sayang sama sama, kamu baik baik ya sama Rere disana." ujar Wira dan Ina mengangguk kemudian tersenyum.
"Kenapa sih lo kok mendadak banget pengen kuliah di luar kota hah?" ujar Raga.
"Iya Na, perasaan waktu itu kamu kan yang nentang banget pas Papa suruh kuliah di luar kota. Kenapa sekarang jadi mau keluar kota sih Na?" tanya Nada.
"Gapapa, Ina mau nyari suasana baru aja."
"Lo beneran mau pergi, ninggalin gue?" ujar Alna.
"Kita pasti ketemu kok, nanti kalo lo kangen gue lo tinggal ke sana sama Bang Raga. Okeeeee"
"Tapi kalau gue mau curhat gue gabisaaa."
"Kita tinggal telponan kan, video call, gausah lebay Alnaaaaa."
"Gue kan ga biasa jauh jauh dari lo Kak."
"Kita ga jauh kok, yaaa jangan lebay gituu doong."
"Isshhh"
"Terus hubungan kamu sama Agam gimana?" tanya Nada tiba tiba.
"B-baik kok."
"Agam kuliah dimana?" tanya Wira.
"Iya Agam dimana? kamu kan ga mau jauh dari Agam Na." ujar Nada.
"A-agam juga- kuliah di tempat Ina kuliah kok." jawab Ina, jelas saja Ina berbohong.
Alna yang tau semuanya langsung menengok heran ke arah Ina.
"Ya udah syukur kalo Agam juga disana, Mama lega dengarnya. Kalau kamu sama Agam kan pasti baik baik aja, Agam pasti jagain kamu banget sama Rere juga pasti." ucap Nada.
"Iya Maa, ya udah Ina mau pamit dulu ya."
"Mau kemana?" tanya Wira.
"M-mau kerumah Rere, Ina mau siapin apa yang perlu disiapin buat kuliah nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Ficção AdolescenteEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...