A U A | E N D
-Rumah Sakit Karyawisma.
Alna perlahan membuka matanya.
"Awhs-" ringis Alna saat tangannya digerakkan.
"Sayang, kamu udah bangun? Mama khawatir banget sama kamu Al." ujar Nada terlihat senang Alna sudah sadarkan diri.
"Mama, ini dimana? Alna kenapa bisa disini?" tanya Alna.
"Tadi pagi gudang sekolah kebakaran, dan kamu sama Hana kejebak disana."
"Ah iya- Alna baru inget. Hana, Hana gimana kondisinya?" tanya Alna panik mengingat Hana.
"Hana udah gapapa, tadi Hana udah pulang waktu siang. Dia cuma masuk UGD terus kondisinya membaik dan dokter suruh Hana pulang."
"Alhamdulillah, Alna seneng dengernya." Alna perlahan duduk dibantu oleh Nada lalu terdiam sebentar.
"Al, kenapa? ada yang sakit? Mama panggil dokter ya?"
"Mam, Aksa-" ucap Alna terhenti air matanya jatuh dengan sendirinya.
Nada memeluk Alna langsung, menenangkan Alna dalam pelukannya.
"Iya sayang, Mama udah tau semuanya Hana udah cerita sama Mama." ujar Nada mengelus ngelus Alna.
"Aksa- hikss tega banget sama Alna. Alna benci sama Aksa."
"Iya sayang udah yaa.."
"Aksa ga tau sesakit apa Alna rasain semuanya."
"Alna!" teriak Raga yang membuka pintu dengan panik bersama Jiwa dibelakangnya.
Alna melepas pelukannya pada Nada kemudian langsung berhambur dipelukan Raga.
"Abangggga hiks- Alna- Alna takuuttt!" rengek Alna dalam pelukan Raga.
"Udah gapapa ya, semuanya baik baik aja. Abang khawatirin Alna banget dari tadi, maaf ya Abang baru datang." ujar Raga tanpa melepas pelukannya pada Alna.
Alna mengangguk.
"Alna ga mau lagi pergi ke gudang." ucap Alna.
"Ga akan ada siapapun yang bakalan nyuruh Alna ke gudang lagi." ucap Raga menenangkan Alna. "Gimana ada yang luka ngga?" tanya Raga mengecek semua tubuh Alna.
"Ini." ucap Alna menunjukkan tangannya yang terbalut plester.
"Aih jadi luka gini princes aing." celetuk Raga meraih tangan Alna pelan, lalu meniupnya "Huh huh, dah dah sembuh tangannya gak akan sakit okee!"
Alna tersenyum salting. "Bisa bisa nya Alna salting sama Abang sendiri."
"Yee najis banget, ada cewe gue noh." ucap Raga mengarahkan matanya pada Jiwa yang ikut tersenyum.
"Ya udah sih." ketus Alna.
"Ngambek lo. Eh abis nangis ya?"
"Iya! tadinya gue mau galau galauan ke Mama eh lo malah dateng mana teriak lagi kenceng banget."
"Ya refleks namanya juga panik. Kenapa nangis? eh kenapa gak diterusin aja nangis nya?"
"Ogah nanti diamuk sama lo."
"Yaiya lah, masa princess gue mewek ga banget dah jelek nambah aja muka jelek lo hahaha."
"Iiih Abang!" Alna memukul tangan Raga.
"Iyaiya maap."
"Bang, temenin Mama makan gih. Dari pagi disini, pasti Mama belum makan." ujar Alna.
"Mama belum makan?" tanya Raga, Nada menggeleng "Raga cariin makanan ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Ficção AdolescenteEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...