A U A | E N D
Aksa yang mengantarkan Alna dan Ina pulang. Diluar sekarang hujan deras.
"Sa, udah nginep aja ya. Mama khawatir kalau kamu pulang ini udah malem." ujar Nada.
"Gapapa deh Ma, insyaallah gak ada apa apa kok."
"Sa ayo lah, nanti lo kenapa kenapa kan kita yang nanti ngerasa bersalah." ujar Raga.
"Ga usah, lagian kan Papa Wira juga gak ada. Aksa gak enak."
"Gapapa, Kan ada Mama sama Bang Raga juga."
"Al, bujuk noh pacar lo." titah Raga.
"Ya udah Sa, nginep disini dulu aja. Takut kenapa kenapa dijalan kan bahaya dah malem ujan pula." ucap Alna.
"Tuh dengerin Sa. Nanti Mama yang bilang sama Bunda kamu."
"Oke deh Aksa nginep disini malem ini." ujar Aksa mengiyakan.
"Nah gitu dong."
"Yaudah gih, kalian istirahat udah malem banget ini. Alna, Ina gih keatas."
"Ina mau tidur sama Mama." ujar Ina.
"Tumben banget, yakin?" tanya Nada dan Ina mengangguk. "Ya udah ayo."
"Aaa Alna juga kalau gitu."
"Iya udah sayang ayo."
"Yeaay!!"
"Aksa tidur sama Bang Raga ya, istirahat."
"Oke siap Ma."
"Bawa Aksa istirahat Bang."
"Okee, ayo Sa."
□□□□□□□□□□□
Alna dan Ina tidur bersama Nada malam ini.
"Ma Ina mau tanya." ujar Ina.
"Apa?"
"Kalau Ina gak kuliah disini gapapa?" tanya Ina dan Alna menyernyitkan dahinya bingung.
"Kak!"
"Emang mau kuliah dimana kamu Na?"
"Ina nanya aja Ma."
"Gapapa asal kamu baik baik aja disana."
"Oke."
"Tanya Papa dulu ya, sama Abang juga. Tadi kenapa gak dianter Agam juga?"
Nada tidak tahu bahwa Agam dan Ina sedang ada sedikit masalah.
"Aksa mau anter Alna, jadi sekalian aja Mam."
"Ooh gitu, ya udah tidur deh."
"Kak lo mau kuliah dimana? lo mau ninggalin gue?" Alna langsung bangun dari rebahannya.
"Kalau kata gue juga Alna!"
"Lo ga mungkin nanya kalau lo ga akan pergi."
"Sotau ih lo."
"Lo ga boleh ninggalin gue Kaaaaa!"
"Siapa sih yang mau ninggalin ngga ih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...