04 | 63

206 15 0
                                    

A U A | E N D


Ini terjadi hanya satu kali dalam satu tahun. Karena ini adalah tahun pertama bagi Aksa, kejutan tadi saja tidak cukup untuk kekasih tercintanya.

Sepulang sekolah seperti biasa, Aksa akan menjemput Alna ke kelasnya. Lalu Aksa akan berpegangan dengan tangan Alna sepanjang jalan menuju parkiran.

"Ko tumben bawa mobil?" tanya Alna ketika sudah menuju parkiran tepat di depan mobil Aksa.

"Hari ini hari spesial, pacar aku ga boleh kena matahari." jawab Aksa. Lalu membuka pintu bagian depan untuk Alna. "Silahkan masuk tuan putri." ujarnya.

Alna memasuki mobil Aksa dan berucap "Terima kasih tuan raja." lalu tersenyum sangat manis, Aksa tertawa kecil lalu mengacak rambu Alna gemas.

Percakapan yang tidak penting akan selalu terjadi di dalam perjalanan mereka.

"Al tau ga kenapa bumi itu bulat." ujar Aksa

"Kalau bentuknya love itu cinta aku ke kamu." jawab Alna

"Dah ah ga seru, kamu tau."

"Hahaha. Itu mah sering di sebutin sama Sadam di kelas."

"Sadam rajanya gombal, tapi basi semua. Kenapa coba basi?"

"Ga tau."

"Sama aku juga ga tau."

"Terus?"

"Terus apa?"

"Dih kirain mau gombal yang 'jangan jangan kita jodoh, karena jodoh gaada yang tau' gitu."

"Hahaha. Ini korban gombalan Sadam jadi gini ni." Aksa tertawa "Emang mau di gombalin?"

"Ga mauu."

"Kenapa?"

"Basi."

"Iya gombal kan bercandaan, kamu aku seriusin aja ya?"

"Mau seriusin beneran?" ucap Alna

"Iya lah. Nanti kita bilang Bunda." ucap Aksa, lalu tertawa kecil begitu juga dengan Alna.

"Em- kaya biasa ya di gang sebelah kompleks berhenti dulu." ujar Alna.

"Oke."

"Eh ini kenapa kursi belakang di tutup kain sih?" tanya Alna yang baru sadar, sambil menyentuh kain tersebut.

"Eh jangan ditoel gitu Al." cegah Aksa, sebelum nanti Alna menariknya.

Alna tertawa.

"Apa kenapa ketawa?" tanya Aksa heran

"Kamu lucu."

"Apanya?"

"Toel." Alna ketawa lagi, Aksa juga ikut tertawa.

"Maksudnya jangan di sentuh kainnya." ujsr Aksa di sela tawanya.

"Kenapa?"

"Jangan, bisa rusak terus kacau nanti." ujar Aksa

"Emang apa?"

"Mau liat ada apa ga?"

"Mau."

"Nanti kalau udah nyampe rumah."

"Emang apaaaaa?"

"Nanti liat aja, kamu pasti suka."

"Ya udah deh." Aksa tersenyum.

Alna menciumi bucket bunga yang tadi di berikan Aksa.

"Suka ga?" tanya Alna.

"Suka." jawabnya "Tapi bakalan lebih suka kalo ada uang gantung gantung disini." lanjut Alna kemudian.

 Alna Untuk Aksa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang