A U A | E N D
Alna tidak bisa tidur dengan tenang, Alna terus memikirkan Aksa.
"Kenapa Aksa lupa sama Alna dan bisa inget sama Anna? Bahkan Anna ga pernah deket sama dia, jangankan deket ngobrol aja ga pernah." gumam Alna.
"Aksa, aku khawatir banget sama kamu. Kenapa kamu lupa sama aku? padahal aku masih pengen deket sama kamu. Dan Aku mau tuntun kamu jalan, aku mau tetep sama kamu."
"Takdir Allah itu emang ga pernah bisa ditebak, dalam satu malam aku bisa kehilangan semua tentang kamu."
Air mata Alna tiba tiba menetes begitu saja. Rasanya sakit sekali, dada Alna terasa sesak mengingat satu hari tadi.
"Karena Anna cewe gue."
"Berapa kali gue bilang, jangan pegang pegang gue! Gue ga mau Anna marah. Dan gue, gue juga ga tau lo siapa."
Air mata Alna tak terbendung lagi, kini bantalnya penuh dengan tangisan Alna.
"Sakit banget rasanya denger kamu bilang gitu Sa, bahkan kamu bentak aku juga. Sa, aku masih mau di samping kamu-"
Tok tok tok.
"De, ini Abang. Lo udah tidur?" teriak Raga dibalik pintu Alna.
Alna menghapus air matanya "Masuk, ga dikunci."
Raga membuka pintu dan Alna tersandar di bantalnya.
"Nih minum, lo tadi ga makan malam." ujar Raga, memberikan satu gelas susu untuk Alna.
"Makasih."
"Lo gapapa?"
Alna meminum segelas susu lalu menjawab "Gue ga lagi baik baik aja." ujar Alna, air matanya menetes lagi dan lagi.
"Gue sayang Aksa, Bang."
"Al-"
"Kalau Abang kesini cuma buat suruh Alna berhenti nangis, mending Abang keluar." ucap Alna, Raga terdiam sejenak.
"Gue sayang banget sama lo Al." ujar Raga lalu memeluk Alna.
Alna memeluk Raga erat, menumpahkan tangisannya dibahu Raga. Raga membiarkannya, setidaknya ini akan membuat Alna jauh lebih tenang.
"Aksa jahat banget hikss-" ucap Alna.
"Gue sayang sama lo." jawab Raga.
"Aksa buat Alna sendirian."
"Gue sayang banget sama lo."
"Alna ga mau jauh dari Aksa, tapi Aksa malah pergi dari Alna, Abang hiks-"
"Abang sayang Alna."
"Salah Alna apa, sampe Aksa lupa sama Alna. Dan Aksa malah sama Anna seka-"
"Abang sayang Alna."
"Alna mau disamping Aksa, Alna ga mau Aksa lupa sama Alna dan pergi sama An-"
"Al, Plis stop, gue ga bisa lihat adik gue kaya gini!" ucap Raga sedikit membentak, tangisan Alna semakin menjadi.
"Abang sayang banget sama Alna, jangan kaya gini. Abang ga suka lihat Alna sedih dan ga semangat kaya gini." ucap Raga mendekap Alna erat.
"Janji, Abang jangan tinggalin Alna kaya Aksa."
"Abang gak akan tinggalin Alna, dan Aksa juga ga tinggalin Alna. Aksa ada-"
"Tapi rasanya yang udah gak ada." potong Alna "Alna sayang Abang, Alna rindu sama Ka Ina."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alna Untuk Aksa [END]
Teen FictionEND [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Dan aku akan jadi kaki sebelah kiri kamu Sa- aku akan selalu ada buat kamu." "Bahkan aku bisa donorin mata aku, buat kamu Sa." "Aku rela ga bisa lihat, asal kamu baik baik aja." "Jangan kaya gini, aku mohon jangan jau...