24 | 63

81 9 1
                                    

A U A | E N D


Hari terakhir liburan dirumah, besok sudah akan kembali ke sekolah. Alna merebahkan dirinya di sofa ruang tamu.

"DE ADA TAMUU BANGUNN!!" usil Raga teriak dengan sengaja heboh membuat Alna langsung bangun dan ngibrit membersihkan sisa makannya yang berserakan.

"HAHAHAHAA!"

"ABANG LO BOONG YA?!! IH BABS BANGET!"

"Hahahaa." disusuli tawa Ina.

"ABANGG NYEBELIN BANGETTT!!!" Alna memukul Raga tanpa ampun menggunakan bantal sofa beberapa kali.

Raga masih saja tertawa, Alna semakin kesal apalagi Ina juga ikut menertawainya.

"Heh heh udah apa apaan sih. Alnaaaaa." Nada menarik Alna dengan mudah.

"Mam Abang nya rese!" adu Alna.

"Kenapa sih ini?" tanya Wira yang keluar dari kamar nya.

"Papa, Alna lagi duduk di kerjain Abang nyebelin banget."

"Abang usil banget sih."

"Hahahah." Raga masih saja tertawa.

"Paaaaa" rengek Alna.

"Abaaang udah." ucap Nada.

"Hahaha iya iya. Abis nya enak Pa tuh bala ruang tamu, kalau ada tamu mendadak kan repot." bela Raga.

"Iya tapi biasa aja! nyebelin banget."

"Udah duduk duduk yang tenang. Pindah ke Sofa tv sana." titah Nada.

"Ayo anak anak kut kut kut kut.." ucap Wira berjalan duluan seperti menggiring anak ayam. Dan mereka menuruti nya lagi.

Alna dan Ina sedang anteng atengnya memainkan hp. Wira sedang menonton tv bersama Nada sambil memakan kacang panggang. Raga sekali saja tidak diam dia tidak akan bisa.

Raga sengaja menarik bantal yang di tiduri Ina. Ina terkejut sampai hampir berkata kasar.

"Anj- awhs ABANGGGG!!" teriak Ina kesal.

"HAHAHAHA" Raga terus saja tertawa sampai puas melihat kepala Ina yang jatuh ke lantai.

"Astagfirullah Ragaaa!" jengkel Nada, dan Wira malah tertawa.

"HAAHAHA."

"Iih sakit tau! Papa malah ngetawain." protes Ina.

"Abisnya kamu itu karpet masih panjang kepala ditaro di lantai Hahaha."

"Yakan ada alas- ih demi ya ABANG BENER BENER IH TAU AH!!" Ina merajuk menjauh daru Raga dan duduk disofa dengan wajah kesalnya. Berbeda dengan Alna, menatap wajah Raga dengan datar sambil memakan cokelat di tangannya.

"APA?!" sinis Alna pada Raga.

"Ngga." jawab Raga mendekati Alna.

"Abang plis ya ga usah deket deket!"

"Abang mau duduk doang."

"Awas aja ma-" dengan cepat Raga merampas cokelat ditangan Alna dan buru buru memasukannya kedalam mulutnya "ABANGGGGGGG!!" teriak Alna.

"Abang udah dong kenapa sih adaaa aja."

"Tau ih, itu sisa satu lagi cokelat nyaa huaaa!"

"Nanti Abang ganti pelit banget sih."

"Kalau mau tuh bilang jangan direbut gitu!"

"Iya adik ku sayanggg" ucap Raga mengelus elus kepala Alna.

 Alna Untuk Aksa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang