HANA
"Yamasaki-sama.. selamat siang.."
"Selamat siang. Mau mengajar?"
"Ahaha.. iya. Saya akan mengajar di kelas 3-4"
"Ah.. begitu.. ngomong-ngomong, mengapa kau membawa kantung kresek?"
"Ini.. ini kotak ramen dan chicken katsu makan siang saya. Tapi, saya tidak tahu siapa pengirimnya. Ramen dan chicken katsunya enak.."
"Ahahahaha!!! Be..begitu.."
"Tapi sayang sekali. Saya tidak tahu siapa yang memberikan untuk saya. Saya ingin berterima kasih.."
"Ahahaha.. begitu. Mungkin itu dari pengagum rahasiamu. Kau tahu, pengagum rahasia tidak mau identitasnya terungkap."
"Begitu.."
"Ah, Hana-san. Sebaiknya kau segera ke kelas. Sebentar lagi bel masuk berbunyi. Ganbatte!"
"Arigato, Yamasaki-sama"
Aku berjalan meninggalkan Yamasaki-sama dan masuk kedalam kelasku.
~~
"Baik, anak-anak. Saya akan mulai pengambilan nilai. Hari ini kita quiz tentang bab hari ini. Tutup semua buku kalian."
"Quiz? Hari ini? Tapi kami belum belajar, sensei"
"Soal tidak akan sulit. Hanya berisi bab hari ini.. Revolusi Rusia, Amerika, China, dan Prancis.."
Aku membuka notes berisi kumpulan soal-soal yang sudah kubuat semalam. Satu per satu murid yang menjawab pertanyaan dariku kusuruh berdiri, dan akan kuberi mereka pertanyaan.
Satu per satu murid berhasil menjawab pertanyaanku, aku langsung menulis nilai mereka pada buku daftar nilai milikku. Daya ingat mereka sangat kuat dan bagus. Padahal aku sengaja memilihkan soal-soal yang lumayan sulit, tapi mereka berhasil menjawab pertanyaanku. Baiklah.. jam mengajarku sudah hampir habis, tinggal satu siswa terakhir.
"Miyamoto-san."
"Hai, sensei"
Gadis dengan kuncir ponytail itu langsung berdiri saat kupanggil namanya.
"Meletusnya Revolusi Amerika, karena adanya peristiwa?"
"Boston Tea Party"
"Bagus.. kau boleh duduk.."
Miyamoto masih berdiri namun ia memandangi pintu luar kelas..
"Miyamoto-san. Kau boleh duduk."
Anak ini kenapa?
"Miyamoto-san. Duduk-"
"Tampan sekali...."
Hah?
"Kau ini bicara apa, Miyamoto-san?"
Miyamoto-san menoleh ke arahku dan langsung duduk di bangkunya.
"Ada..pangeran tampan.."
"Pangeran? Siapa pangeran?"
"Pangeran.. sangat tampan.." ucap Minami-san.
"Sudahlah, Kirie-chan, Sakura-chan! Pria itu tidak akan jadi milik kalian! Lagipula, masih tampan aku daripada kakak itu!" timpal Gavin yang semakin membuatku bingung.
"Pria? Siapa?"
Gavin menghela napas dan menjelaskan pria itu padaku.
"Pria dengan setelan jas kantoran warna abu-abu.. semua anak melihat pria itu. Setiap kali ibu mengajar di kelas kami, pria itu selalu terlihat di depan kelas.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in Kabuki Mask
RandomSeseorang sedang mengikutiku... Tidak, aku tidak aman di sini.. Seseorang, tolong aku.. -Hasegawa Hana- ~~ Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengikutimu.. Karena kau, MILIKKU dan akan tetap selamanya menjadi MILIKKU. -Yamasaki Ame-