46

109 13 1
                                    

"Hana-chan.."

"Hm?"

"Kudengar dari berita, perusahaan kekasihmu menurun?"

Aku menggigit sushi di sumpitku dan menghela napasku pelan.

"Iya.."

"Aku turut sedih dengan turunnya perusahaan Ame.."

Aku menyunggingkan senyuman tipisku dan menggenggam tangan Mina.

"Apa kau tahu penyebabnya, Hana?"

"Pencucian uang dan penggelapan dana besar-besaran."

"Hontoni?! Jahat sekali pelakunya!"

"Aku tahu.. sekejam itu mereka meraup keuntungan dan merugikan orang lain!"

"Benar-benar manusia sampah!"

Aku hanya diam sambil menatap nanar sushi yang baru kumakan setengah.

"Kau baik-baik saja, Hana?"

"Eh? Ya, aku baik-baik saja."

"Mengapa belum kau habiskan sushimu? Tidak enak?"

"Enak kok.. ini sedang kumakan."

Aku mengambil telur ikan dengan sumpitku, dan melahapnya serta mengunyahnya pelan. Pikiranku masih berisi Ame. Apa dia baik-baik saja? Baru saja sembuh sudah berangkat kerja lagi. Tidak bisakah dia istirahat sekali lagi untuk recovery? Tapi aku tidak bisa menentang kemauannya, keinginannya untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya sangat tinggi. Aku juga harus menghargai keputusannya, bukan malah memaksakan kemauanku. Baiklah, setelah ini aku akan menelepon Ame. Apakah dia sudah makan bekal yang kubuatkan dan minum vitaminnya.

Segera kuhabiskan sushiku, dan menghabiskan juga ocha pesananku.

"Hana, setelah ini mau ke mall? Ada banyak diskon loh!"

"Eh? Baiklah.."

"Okay! Kita bayar makanan dulu.."

Aku mengangguk pelan, dan beranjak dari kursiku.

Aku dan Mina keluar dari Cafe sushi itu, dan masuk ke pintu Mall sebelah Cafe. Suasana Mall yang ramai dan disuguhi butik-butik dengan baju-baju yang keren dan lucu. Ah.. entah, aku sedang tidak berselera membeli-beli pakaian di sini. Aku hanya ingin bertemu Ame, dan memastikan dia baik-baik saja.

"Kita langsung ke lantai dua saja, di sana lebih banyak variasi butik dibanding lantai satu."

Aku hanya mengangguk pelan.

Aku memandangi Mina yang sedang sibuk memilih-milih pakaian yang ada di salah satu butik. Tangannya dengan lihai memilah-milah pakaian yang tergantung di rak pakaian.

"Anda tidak memilih-milih pakaian seperti teman Anda, nona?"

Aku menoleh ke arah pegawai butik itu. Senyuman yang cerah mengembang di kedua sudut pegawai cantik itu. Sepertinya dia sedang goodmood.

"Kami baru saja datang beberapa model dress baru! Saya rasa, Anda akan sangat cocok dengan dress baru kami."

"Ah, terima kasih.. saya hanya sedang menemani teman saya."

"Be-begitu ya.. ahahaha.."

Pegawai itu kembali masuk ke dalam butik itu dan membantu Mina memilih-milih pakaian.

Setelah Mina membeli pakaiannya, aku dan Mina naik ke lantai tiga, tempat foodcourt. Entah, aku lebih ingin membeli makanan daripada pakaian, aku juga akan membelikan Ame cemilan. Siapatahu, dia lapar.

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang