18.00
"Mina, ayo pulang."
"Sebentar, aku belum selesai merapikan buku-bukuku."
Aku menunggu sahabatku yang sedang memasukkan buku-bukunya ke dalam tasnya.
"Nah, ayo."
Saat aku dan Mina hendak keluar wilayah sekolah, Hideki memanggilku. Dengan malas, aku menoleh ke arahnya. Aku menyuruh Mina untuk duluan ke gerbang sekolah.
"Apalagi?"
"Aku mau minta maaf, Hana. Tidak seharusnya aku bersikap seperti itu, kau tahu. Melupakanmu memang sulit. Karena aku sudah terlalu menyukaimu, tapi aku sadar. Aku tidak bisa menuntutmu untuk menyukaiku. Dan, tidak seharusnya aku menghina temanmu itu. Aku minta maaf."
Aku tersenyum, dan menepuk pelan pundak Hideki.
"Hei, tidak apa-apa, Hideki. Pelan-pelan kau pasti akan bisa melupakanku dan menemukan wanita yang pas dengan dirimu."
"Terima kasih, Hana. Apa si kabuki akan memaafkanku?"
"Dia pria yang baik, Hideki. Akan kusampaikan permintaan maafku padanya. Dia pasti mau memaafkanku."
"Benarkah?"
Aku mengangguk sambil tersenyum.
Tunggu, ada yang salah dengan sorot mata Hideki. Ah, hanya perasaanku saja. Tidak baik berprasangka buruk pada teman sendiri, Hana."Kita tetap berteman?"
"Tentu saja! Kita tetap berteman!"
Aku dan Hideki saling berjabat tangan.
"Oh iya, sebagai permintaan maafku, aku membelikanmu minuman. Kau pasti lelah sehabis mengajar tadi. Ini, minumlah.."
Aku melihat Hideki memberikan botol minuman jus jeruk padaku. Dengan senang hati, aku menerimanya.
"Arigato, Hideki.."
Saat aku ingin meminumnya, ponselku berbunyi.
"Ah, maaf. Sepertinya Mina meneleponku."
"Kau tidak mau meminum jusnya dulu, Hana?"
"Oh! Iya, habis ini kuminum. Sebentar, aku harus mengangkat panggilan Mina."
Aku berlari kecil menjauhi Hideki dan mengambil ponselku.
"Mina?"
"Hana, lama sekali bicaranya dengan Hideki! Kita akan ketinggalan kereta."
"Tunggulah sebentar lagi. Keretanya masih lama 'kan?"
"Tunggulah sebentar lagi.."
"Baiklah, tapi cepat, okay?"
"Okay."
Kututup sambungan teleponku dengan Mina. Aku mengambil jus jeruk itu, dan membukanya.
Tunggu.
Ini.. ini bukan aroma jus jeruk yang biasa Ame belikan untukku. Ame sering sekali memberikanku jus jeruk persis seperti yang Hideki berikan untukku.Aku menoleh ke arah Hideki yang sedang fokus pada ponselnya, dia sedang menerima panggilan. Hideki membelakangiku, sambil menjawab panggilan teleponnya.
Kukeluarkan jus jeruk yang Ame berikan padaku dari dalam tasku. Sangat mirip dengan yang diberikan Hideki. Minuman dari Ame kubuka duluan dan kucium aromanya. Aroma jeruk yang manis dan segar yang kuat. Dan kubuka minuman yang diberikan Hideki untukku, dan menciumnya.
Aroma obat.
Seperti aroma yang mirip antibiotik.Aku mulai takut, ada yang tidak beres dengan minuman ini. Segera kubuang isi minuman dari Hideki ke pot bunga di sebelahku sampai habis dan menyimpan botolnya di dalam tasku. Mungkin Ame tahu aroma aneh ini. Aku membawa minuman dari Ame dan berlari kecil menuju Hideki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in Kabuki Mask
RandomSeseorang sedang mengikutiku... Tidak, aku tidak aman di sini.. Seseorang, tolong aku.. -Hasegawa Hana- ~~ Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengikutimu.. Karena kau, MILIKKU dan akan tetap selamanya menjadi MILIKKU. -Yamasaki Ame-