52

82 11 1
                                    

Aku berjalan pelan sambil melihat laut dengan ombak yang sedang bergulung-gulung. Aroma laut, suara desiran ombak sangat memanjankan mata dan hidungku. Aku menghela napasku pelan, dan memilih duduk di atas pasir yang kering.

Mataku masih memandangi hamparan laut biru yang sangat cantik itu. Sesekali mengigigit chocolate bar yang kubawa.

Aku masih teringat, terakhir kali aku ke pantai ini. Kelas berapa ya? Oh! Saat aku masih di bangku menengah pertama. Saat itu bersama ayah, ibu, dan Kak Himawari. Kami menghabiskan liburan di pantai ini, saling berkejar-kejaran dan membuat istana pasir. Ah.. aku rindu sekali dengan momen manis itu.
Masih dengan senyumanku, kupandangi pemandangan indah di depan mataku.

Sniff.. sniff..

Aroma laut tergantikan dengan aroma parfum pria. Aku sangat mengenal aroma parfum ini. Kutolehkan kepalaku perlahan ke arah wangi itu.

"Ame?"

"Hei.."

"Kau..? Mengapa bisa kemari?"

"Aku menyusulmu.."

"Kenapa?"

"Aku rindu padamu.."

"Astaga, aku belum menghabiskan satu hari di sini, dan kau sudah kangen padaku?"

"Tidak boleh? Ya sudah, aku pulang saja.. kau tidak senang aku di sini.."

Ame segera beranjak dari sampingku, namun aku menahan tangannya.

"Ja-jangan! Bukan begitu, Ame. Aku hanya heran saja. Padahal lusa aku sudah pulang."

Ame duduk di sampingku dan merangkul pundakku.

"Kau tidak perlu menginap. Kita pulang saja.."

"Pulang? Tidak bisa, Ame. Anna-san sudah memesan vila ini."

"Memesan?"

"Iya, memesan."

Ame terkekeh. Mengapa ia malah terkekeh?

"Ini Vila milikku, sayang.."

Aku sedikit memelototkan mataku.

"Vila mewah itu? Milikmu?"

"Tentu saja. Kamarku yang ditempati Anna."

Aku masih dalam ekspresi cengo.

"Tidak perlu bingung. Makanya aku mengajakmu pulang, lagipula kau bisa menginap di rumahku. Ada aku yang akan menemanimu.."

Aku tersenyum dan mengelus kepala Ame.

"Tidak bisa, Ame. Ini kegiatan sekolah. Aku juga harus mendampingi murid-muridku, mereka membutuhkan aku bersama mereka."

"Ah.. baiklah.."

Kuletakkan kepalaku pada pundak Ame. Kurasakan, Ame memiringkan kepalanya di atas kepalaku dan tangannya mengelus kepalaku lembut.

Aku dan Ame melanjutkan melihat pemandangan laut yang memanjakan mata kami.

"Kau tahu? Aku pernah ke pantai ini sebelumnya."

"Oh iya? Kapan?"

"Saat aku SMP, Kak Himawari masih SMA kelas satu. Kami kemari bersama ayah dan ibu."

Aku tersenyum.

"Saat menyenangkan kala itu. Kami bermain kejar-kejaran dengan ombak yang akan menyiram kaki kami, membuat istana pasir, sedangkan ibu menyiapkan bekal kami dan ayah menjaga kami. Aku masih menyimpan swafoto kami di pantai ini. Setiap kali aku melihat foto itu, hatiku kembali menghangat."

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang