48

115 12 1
                                    

Aku mengambil ponselku, dan membuka kontak di dalam ponselku.

"Konbanwa, Yamasaki-sama.."

"Hic!!! Seaaaaannn!!!!"

"Yamasaki-sama! A-anda mabuk?"

"Ma-mabuk? Tidak! Beraninya kau bilang atasanmu ini mabuk?!!!"

"Maafkan saya, Yamasaki-sama. Anda terdengar seperti orang mabuk."

"Hic!! Kemarilaah!! Ke rumahku! Aku mengadakan pesta di rumahku..!"

"Pukul sebelas malam? Anda harus istirahat, Tuan. Nanti Anda sakit lagi!"

"Kau berani menolak atasanmu?! Ini perintah, Sean!!! Kemarilah!! Hic!!!"

"Ba-baik, Yamasaki-sama. Saya kesana sekarang. Saya harus ganti baju dulu.."

"Tidak perlu..! Kemarilah dengan pajamasmu!"

"Tuan, tidak baik untuk saya menemui Anda dengan baju tidur.."

"Tidak perlu!!! Cepat kemari!!!!"

"Ba-baik, Yamasaki-sama."

Aku mematikan ponselku, dan kembali meminum minuman berakoholku. Entah, sudah berapa botol yang sudah kuhabiskan. Kepalaku terasa sangat berat, penglihatanku semakin berkunang-kunang. Namun aku merasakan, masalahku semuanya sudah berlalu.

Dengan alkohol-alkohol ini.

Aku mendengar suara pintu terbuka. Sean dengan pajamas hijau tuanya. Sean membungkukkan badannya.

"Haa!!! Sean!! Duduklah.. duduklah..! Pestanya baru akan dimulai!!"

Aku membuka satu lagi botol minuman vodka, dan menuangkannya ke dalam gelas bersih di sebelahku.

"Uaaahh..!! Tumpah semuaa..! Nanti kau yang bereskan ya!"

"Hai, Yamasaki-sama. Nanti akan saya bereskan.."

"E-eh! Hicc!!! Kau 'kan tamu.. biar aku saja.. Russel!!! Bereskan ini semuaaahhh!!!"

Aku menggeser gelas berisi minuman berakohol itu kepada Sean.

"Minumlah.. kau sudah bekerja keras hari ini."

Sean masih terdiam.

"Minumlah!!! Kau tidak menghargaiku?!!!"

Sean mengambil gelas itu, dan meminumnya. Diikuti aku yang minum langsung dari botol.

"Puah!!! Hahahahahahahaha!!!!!!"

"Pa-Pak. Sudah cukup, Anda punya penyakit dengan hati Anda. Nanti kambuh.."

"Aku tidak apa-apa, Seaan!!! Kau.. hic!! Kau tenang saja..!!"

Kutaruh kepalaku di meja, dan mulai menutup mataku.

"Hah!!!! Aku lupaaa!!!!"

"Ada apa, Yamasaki-sama?"

"Aku- aku harus ke rumah Hana...!!!"

"Tuan, sekarang sudah larut malam, Hana-san pasti sudah tertidur.. lebih baik, Anda tidur dan istirahat juga."

"Tidak bisa.. hic! Begitu!! Hana menunggukuuuuhh!!! Cepat!!!! Antar aku ke rumah Hana!!!!"

"Tapi- Yamasaki-sama.."

"Cepaaatt!!! Ini perintah!!!"

"Baik, Yamasaki-sama.."

Sean membantuku berjalan menuju mobil.

"Yamasaki-sama, jangan berteriak. Semua orang sedang tidur.."

~~

HANA

Kemana Ame?
Mengapa belum kemari?

Sudah pukul sebelas malam padahal.
Apa dia lupa? Saking sibuknya Ame?

Aku menghela napasku sambil memandangi jalanan dari jendela kamarku.
Kalau tidak jadi kemari, seharusnya dia mengabariku. Kutelepon saja, nomornya tidak aktif!

Baiklah, tidak apa-apa. Mungkin Ame memang sedang sibuk. Aku akan mengunci pintu rumahku dulu.
Aku menuruni tangga menuju lantai dua, dan mengunci pintu rumahku.

Aku mengantuk sekali..
menunggu Ame benar-benar membuatku mengantuk!

Aku segera naik ke kamarku, dan menurunkan suhu ACku. Kutarik selimutku dan mulai menjemput alam mimpiku.

Ame seharusnya menghubungiku!

~~

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang