42

111 14 2
                                    

"Se-seseorang melakukan kecurangan?"

"Ini hanya perasaanku saja. Tapi rasanya sangat kuat sekali, kesalahan ada pada akuntan-akuntanmu."

Jantungku seketika berdegup kencang, perutku terasa sangat melilit dan mual, keringat dingin mulai mengucuri pelipisku. Aku tidak pernah merasah se syok ini. Aku memejamkan mataku sejenak berusaha menenangkan diriku. Hana menghampiriku, dan langsung memelukku yang sedang duduk di sofa berusaha menormalkan detak jantungku.

"Ame, tenanglah dulu. Besok, akan kupanggilkan kakakku."

"Kakak Anda?" tanya Sean.

"Iya, dia seorang akuntan juga."

"Akuntan di sini juga banyak, Hana-san."

"Tapi dia berbeda, Sean. Kakakku ini akuntan forensik.. banyak kasus keuangan yang sudah dia pecahkan. Dia sangat profesional, dan berpengalaman."

"Aku akan memanggilnya besok. Masalah keuangan ini harus segera dipecahkan dan kita harus menemukan, siapa pelaku di balik kasus ini. Segera, secepat mungkin."

Hana mengambil ponselnya dari tasnya.

"Kita telepon kakakku, diamlah semua, jangan membuat keributan."

Aku dan Sean mengangguk.

"Kak?"

"Hana-chan, doushite?"

"Kau sedang apa?"

"Menonton televisi. Ada apa?"

"Ada kasus keuangan di perusahaan Ame.."

"Tumben sekali."

Aku menaikkan salah satu alisku.

"Perusahaan sebesar itu terkena kasus keuangan?"

"Kau bisa membantuku, kak?"

"Tentu saja, aku akan menyelidiki dari keuangan perusahaan Ame."

"Selamatkan perusahaanku, Kak!! Akan kubayar berapapun yang kau mau!!!"

Dengan berani, aku berteriak pada kakak Hana, padahal Hana mengloud-speaker ponselnya. Aku sungguh membutuhkan bantuan kakak Hana.

"Pak.. tenanglah dulu.. tenanglah.. jangan membuat keributan.."

"Tidak perlu membayarku, Ame. Kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, aku tidak setega itu membuat adikku membayar bantuanku. Di sini, aku akan membantumu menyelesaikan kasusmu. Bahkan sampai tertangkap pelakunya."

Rasa lega membuncah di dalam hatiku, Himawari-san akan membantuku memecahkan masalah keuangan perusahaan.

"Kau tenang saja, pelakunya akan segera kutangkap. Seperti menangkap tikus dengan jebakan. Itu mudah.."

"Atau.. kau akan tahu sendiri siapa yang berbuat curang, you own the game.."

Kak Himawari langsung mematikan teleponnya.

"Besok, dia akan kemari. Jadi bersiaplah.."

Aku dan Sean mengangguk paham.

"Sepertinya, aku harus kembali ke sekolah."

"Aku akan mengantarmu."

Aku dan Hana keluar dari ruanganku diikuti Sean. Aku dan Hana langsung keluar dari gedung, dan menuju halaman parkir.

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang