57

95 11 0
                                    

AME

"Yamasaki-sama, konbanwa.."

"Noah, konbanwa.."

Aku tersenyum ke arah Noah.

"Habis ke warung ramen yang baru itu, Yamasaki-sama?"

Aku menaikkan salah satu alisku.

"Dari mana kau tahu?"

Noah terkekeh.

"Yuriko memberitahu saya. Saya dan Yuriko juga baru saja kesana. Ramennya enak sekali.."

Aku hanya mengangguk pelan. Noah menghela napasnya.

"Sepertinya, Yuriko memang dekat dengan Hasegawa-sensei."

"Memang, Hana hampir sering menceritakan tentang Yuriko padaku. Dia gadis yang manis dan berhati tulus. Hana sangat menyukai gadis itu. Bagi Hana, Yuriko adalah gadis kecil yang imut dan lugu."

Aku melirik Noah.

"Kau laki-laki beruntung yang berhasil mendapatkan hati Yuriko."

Noah hanya menyunggingkan senyuman tipisnya.

"Anda suka lolipop, Yamasaki-sama?"

Aku melihat permen lolipop yang kubawa.

"Ah, ini. Ini bukan milikku, ini milik Hana. Dia yang suka lolipop. Tapi aku akan menyimpannya, aku tidak mau Hana sakit gigi."

Hening antara aku dan Noah. Aku hanya memandangi sosok Hana yang berulang kali menepuk pelan pundak Yuriko dan Yuriko yang sedang menangis. Sesekali Hana memeluk tubuh gadis itu.

"Yamasaki-sama."

"Hm?"

"Saya brengsek.."

Aku sedikit memelototkan mataku. Aku terkekeh.

"Hei, Noah.. kau ini bicara apa sih?"

"Saya brengsek, Yamasaki-sama.."

"Ayolah, kau ini bicara apa? Mengapa kau memanggil dirimu brengsek? Apa yang sudah kau lakukan, Noah?"

Aku meninju pelan lengan Noah.

"Saya menghamili Yuriko."

Deg!

"A-apa katamu?"

Noah mulai menangis.

"Saya menghamili Yuriko. Waktu Yuriko muntah-muntah saat liburan beberapa hari yang lalu, sebenarnya saya sudah tahu. Tapi saya belum tahu kalau Yuriko hamil. Dua hari setelah liburan, saya menemani Yuriko pergi ke Apotek untuk membeli testpack. Dan hasilnya... positif, Yuriko mengandung anak saya."

Aku masih terdiam. Susah payah kutelan ludahku, pantas saja. Yuriko terus menerus memuntahkan makanannya, ternyata ia hamil. Aku memegang tengkukku, dan menghela napasku.

"Bagaimana kau bisa berbuat seperti itu, Noah?"

Noah masih terdiam.
Aku mencoba setenang mungkin. Bocah ini mungkin sama keadaannya dengan Yuriko, bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Semua terjadi secara tiba-tiba di umur mereka yang masih muda. Mereka harus dihadapkan kenyataan yang pahit, karena murni karena kesalahan mereka.

Aku menoleh ke arah Noah.

"Apa yang ada dipikiranmu sampai kau melakukan itu dengan Yuriko?"

Noah menghapus air matanya dan menatapku.

"Saya mencintai Yuriko. Saya ingin memiliki Yuriko seutuhnya, semuanya. Semua yang ada pada Yuriko. Saya sangat menyukai semua yang ada di dalam Yuriko. Bahkan tubuhnya pun, harus menjadi milik saya. Saya sangat terobsesi dengan Yuriko, kecantikannya, kebaikan hatinya, dan kemolekan tubuhnya. Saya tidak bisa hidup tanpa Yuriko, saya ingin menjadi orang pertama dan terakhir yang menyentuhnya. Entah apa yang ada dipikiran saya saat menyetubuhi Yuriko. Oh, ada. Hanya cinta, hanya cinta yang ada dipikiran saya saat saya menyetubuhi Yuriko. Karena saya benar-benar menginginkan dia."

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang