Aku membuka pintu mansionku, dan langsung disambut oleh lima orang butlerku.
"Okaeri, Yamasaki-sama.."
Aku melepas topengku, dan mengangguk singkat pada butler yang menyambutku. Kulepas jaket yang kupakai dan langsung kuberikan pada salah satu butlerku dan juga topengku.
"Langsung simpan topengku di dalam kamarku."
"Onii-chan."
Aku menoleh melihat adikku, Anna yang berdiri di depan pintu kamarku.
"Nani? Anna, mengapa ke Mansionku?"
"Apa aku tidak boleh menginap sehari saja di rumah kakakku sendiri?"
Aku mengangguk pelan.
Anna menghampiriku, dan langsung memelukku. Aku mencium puncak kepala adikku."Kau habis dari mana, Kak?"
"Uh.. apa kau tidak lihat, kemeja dan dasi yang masih kupakai?"
"Kau baru pulang kerja?"
Aku menghela napas pelan.
"Yang sekarang kau lihat?"
Anna menatapku dengan tatapan selidik.
"Kau tidak habis dari rumah Hana 'kan?"
"Ahahahaha! Ti-tidak.."
"Oh iya? Lalu, payung oranye siapa itu?"
Aku menoleh ke arah payung oranye yang di bawa salah satu maidku.
"Tuan, saya akan mengeringkan payungnya dulu."
"E-eh! Midori! Ch-chotto mate!"
Anna melipat tangannya, dan menghela napasnya pelan.
"Onii-chan. Aku kenal betul dengan payung itu. Itu payung milik Hana. Dia selalu membawa payung itu saat musim hujan dan salju, itu payung kesayangannya."
"Uh.. baiklah, aku mengaku. Aku mengunjungi Hana. Hanya mengunjungi.."
Anna menghampiriku sambil tersenyum.
"Kau tidak marah padaku, Anna?"
"Baka!!! Baka!! Baka!!! Onii-chan no baka!!!!!"
Anna memukuli lenganku, dan mencubit lenganku.
"Ittai! Ittai! Anna! Yamete!"
"Larut malam kau mengunjungi Hana?! Di mana sopan santunmu, Kak! Baka!!!"
"Aku memegang kedua tangan adikku. Dan menyunggingkan senyum miringku."
"Entahlah, aku suka sekali melihat Hana saat sedang tertidur, dia tampak sangat manis. Awalnya aku ingin menginap di rumahnya. Tapi.. yah... kurasa belum saatnya.."
Aku meninggalkan adikku, masuk ke dalam kamarku.
"Onii-chan! Kau gila! Buka pintunya! Onii-chan! Jangan jadi seseorang yang mesum! Hana itu guru yang polos!"
Aku tidak menggubris adikku, segera kuganti pakaianku dengan piyama, dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Aku mengambil piyamaku berwarna hitam, dan memakainya. Satu per satu kancing hitam kukaitkan hingga aku memakai piyama sempurna melekat di tubuhku.
Senyum tercetak di kedua sudut bibirku. Jantungku berdetak kencang, aku memegang tengkuk leherku dan duduk di kasurku. Rasa bahagia entah membuncah sempurna di dalam hatiku, aku sangat bahagia. Melihat wajah cantik Hana, senyumannya saat dia menerima buket bunga dariku, dan terutama wajah khawatirnya padaku saat hujan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in Kabuki Mask
RandomSeseorang sedang mengikutiku... Tidak, aku tidak aman di sini.. Seseorang, tolong aku.. -Hasegawa Hana- ~~ Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengikutimu.. Karena kau, MILIKKU dan akan tetap selamanya menjadi MILIKKU. -Yamasaki Ame-