HANA
Aku membuka mataku perlahan, saat alarm dari ponselku berbunyi. Kuambil ponselku dari atas nakas, dan mematikan alarmku.
Pukul 6 rupanya.
Aku meregangkan ototku, dan membuka selimutku.
"Oh, astaga.."
Aku melihat Ame tertidur di sofa sebelah kasurku, dengan bantal dan selimut yang masih menutupi tubuhnya. Kapan dia pindah ke kamarku?
Aku berjalan menuju ke arah Ame dan memperhatikannya tertidur.
Dia sangat tampan.
Bulu mata yang lentik, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, dan napasnya yang teratur. Dia masih terlelap.
Aku memandangi jemari Ame yang panjang di atas perutnya yang tertutup selimut, aku memegang tangan Ame dan mengelusnya dengan ibu jariku. Kudekati kekasihku itu, dan mencium keningnya.Aku mengambil handuk dan pakaian gantiku dari wardrobe room, kemudian membersihkan diriku.
~~
Setelah membersihkan diri, aku keluar dari kamar mandi untuk memulai morning skincareku.
"Ohayo, Hana.."
Aku menoleh ke arah Ame dan tersenyum.
"Ohayo, Ame.."
"Pukul berapa?"
"Setengah tujuh. Kau tidak berangkat bekerja?"
Ame menggeleng pelan. Ia meregangkan ototnya, otomatis piyama yang ia pakai ikut terangkat dan memperlihatkan perut sixpacknya.
Oh, pemandangan pagi hari. Aku memalingkan wajahku dan menatap cermin."Ke-kenapa tidak bekerja?"
"Hm.. aku ingin bersamamu seharian."
"Kau ingin menemaniku seharian?"
"Tentu saja, kau 'kan kekasihku.."
DEG!
Jantungku lagi-lagi berdegup kencang. Aku tersenyum sambil merasakan pipiku yang merona.
"Cepatlah mandi, akan kubuatkan sarapan."
Aku beranjak dari kursi riasku, dan keluar dari kamar.
Hm... menu apa untuk sarapan hari ini?Kubuka kulkas di depanku, dan melihati bahan-bahan makanan yang Ame punya.
"Biar saya bantu, Nona.."
Aku menoleh mendengar suara pria yang bukan suara Ame.
"KYAAAAA!!!! MENJAUH DARIKU!!!!!"
"Hasegawa-san .. maafkan saya, saya hanya ingin menambah bahan makanan di kulkas, maafkan saya! Maafkan saya!"
Jantungku berdegup kencang, kepalaku mulai sedikit pusing, sekuat inikah traumaku?
Aku berusaha mengatur napasku dan detak jantungku melihat butler Ame yang membungkukkan badannya di hadapanku."Tidak, aku yang minta maaf. Ini traumaku."
Aku terdiam sesaat melihat butler Ame yang masih membungkukkan badannya.
"Berdirilah.. tidak apa-apa uh... siapa namamu?"
"Kitagami Russel. Anda bisa memanggil saya Russel."
"Ah, iya. Russel.."
Aku masih terdiam sambil melihati kedua tangan Russel yang membawa dua buah kantong plastik penuh berisi bahan-bahan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Man in Kabuki Mask
RandomSeseorang sedang mengikutiku... Tidak, aku tidak aman di sini.. Seseorang, tolong aku.. -Hasegawa Hana- ~~ Kemanapun kau pergi, aku akan selalu mengikutimu.. Karena kau, MILIKKU dan akan tetap selamanya menjadi MILIKKU. -Yamasaki Ame-