44

116 14 1
                                    

SEAN

Kuketuk-ketukkan jariku pelan pada meja lobby di depanku. Sayaka sedang duduk di sampingku melihati jari telunjukku yang sedang kuketuk-ketukkan pada meja, namun aku tidak menghiraukan kekasihku ini. Aku mencari keberadaan Yamasaki-sama. Mengapa belum datang?

Kulirik jam tanganku.
Ah, masih pukul setengah delapan kurang ternyata. Kuhela napasku pelan.

"Ada apa, Sean?"

Aku menoleh ke arah Sayaka dan menggeleng pelan sambil menyunggingkan senyumanku dan kuelus pelan puncak kepala kekasihku ini.

Ah, itu dia. Yamasaki-sama.

"Yamasaki-sama sudah datang.." ucap Sayaka kepadaku. Aku mengangguk, dan berdiri dari sofa lobby.

Tampak Yamasaki-sama keluar dari mobilnya bersama kekasihnya, Hana-san. Mukaku sedikit murung saat kulihat wajah Yamasaki-sama yang sedikit pucat dengan kantung matanya yang mulai menghitam namun wajahnya tetap saja tampan. Kontras dengan wajah Hana-san yang tampak segar dan sangat cantik. Ia langsung memegang lengan Yamasaki-sama, memastikan bahwa kekasihnya itu baik-baik saja.

"Ohayogozaimasu, Yamasaki-sama, Hana-san." Sapaku dan Sayaka sambil membungkukkan badan kami.

"Ohayo, Sean." jawab Hana-san dan hanya dibalas anggukan pelan dan senyuman dari Yamasaki-sama.

"Anda.. baik-baik saja, Yamasaki-sama?" tanyaku.

"Aku baik-baik saja, Sean."

"Tidak, Sean. Ame sedang sakit. Setelah ini, dia akan pulang kembali dan beristirahat. Tubuhnya agak panas."

"Hana, aku baik-baik saja.."

"Jangan mengelak, Ame! Setelah ini kita pulang. Aku akan merawatmu!"

Yamasaki-sama dan Hana-san melewatiku dan Sayaka untuk masuk ke dalam gedung perusahaan. Otomatis, aku dan Sayaka mengikuti dari belakang.

"Duduklah dulu, Ame.."

"Sean, apa kakakku sudah datang?"

"Belum, Hana-san. Sekarang masih pukul setengah delapan."

Hana-san mengangguk paham. Ia langsung duduk di samping Yamasaki-sama. Sesekali, ia memegang dahi kekasihnya, dan bergantian memegang dahinya sendiri.

"Tubuhmu demam. Apa semalam kau cukup tidur, Ame?"

Yamasaki-sama mengangguk pelan. Aku tidak yakin Yamasaki-sama cukup tidur semalam.

"Setelah ini, beristirahatlah. Di ruang khusus istirahatmu."

Aku mendengar suara mobil yang dekat sekali dengan perusahaan.

"Itu mobil kakakku."

Eh? Padahal baru pukul setengah delapan! Mengapa cepat sekali?

"Ame, kau di sini saja, aku yang akan menemui kakakku. Akan kukatakan kalau kau sedang demam."

"Tapi, Hana. Aku juga harus menemui kakakmu."

"Toh, nanti dia akan masuk kemari.. kau sakit, duduklah."

Hana-san beranjak dari kursi sofa, dan keluar dari kantor untuk menemui kakaknya. Aku dan Sayaka mengikuti Hana-san.

"Kakak.. selamat pagi.."

"Selamat pagi. Di mana Ame?"

"Dia kusuruh di dalam. Badannya demam.."

"Demam? Apa dia kelelahan?"

"Mungkin.."

"Hm.. bagus dik.."

"Bagus?"

"Ternyata kau hebat juga di ranjang. Kekasihmu sampai kelelahan dan demam.."

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang