35

150 13 1
                                    

AME

Aku melihat Hana yang mulai bergidik saat mendengar nama Hideki, kuambil tangan kekasihku itu dan berusaha menenangkannya.

"Semua akan baik-baik saja." Bisikku pada Hana.

"Kalian makanlah duluan. Aku akan keluar sebentar."

"Kau mau kemana, Ame?"

"Sudahlah, makanlah.. aku akan menyusul kalian.."

Aku beranjak dari kursiku, dan keluar dari cafe.
Kucari keberadaan Hideki di sekitar Cafe. Bahkan aku di seberang cafe, aku bisa melihat Hana yang melihatiku dari jendela cafe, kusunggingkan senyumku padanya dan berjalan menjauhi area Cafe.

"Di mana dia?!"

Aku berjalan mondar mandir ke area toko buku, toko pakaian, dan toko kue.

"Silakan, tuan. Kami ada menu kue baru, Anda bisa mencoba testernya.. mari silakan mampir ke toko kue kami."

Aku tersenyum dan menggeleng. Sepertinya, aku tidak melihat ataupun menemukan sosok Hideki. Baiklah, aku akan kembali ke Cafe.

Aku membuka pintu Cafe, dan melihat Hana belum melanjutkan makanannya, tampak dari piringnya yang menyisakan potongan suapan tadi, berbeda dengan kedua muridnya yang sudah hampir menghabiskan makanannya.

"Hei, mengapa kau tidak memakan makananmu?"

"Kata Hasegawa-sensei, dia menunggu Anda.."

Takami mencubit paha George. Aku terkekeh.

"Begitu.."

Aku duduk di sebelah Hana.

"Kau menemukan Hideki, sayang?"

"Tidak ada Hideki."

"Tapi kami melihatnya, Pak.."

"Aku sudah mencarinya, tidak ada Hideki. Mungkin kalian salah lihat."

"Tapi.. kami.."

Aku tersenyum.

"Lebih baik lanjutkan makan kalian, mungkin kalian terlalu lapar dan lelah jadi kalian berhalusinasi."

"Setelah itu, kalian harus langsung pulang dan beristirahat. Oke?"

"O..oke, Pak." jawab George dan Takami hampir bersamaan.

Aku mengambil sendokku dan melanjutkan menyantap makananku.

"Hei, aku sudah di sini Hana. Kau belum mau melanjutkan makananmu?"

"I-iya, akan kulanjutkan."

Hana mulai mengambil sendoknya, dan menyantap makanannya.

"Semua akan baik-baik saja, Hana. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku ada di sini untukmu."

~~

Setelah menghabiskan semua makanan kami, aku tidak sengaja melirik ke Takami dan George yang saling berbisik, namun aku bisa mendengar bisikkan mereka.

"Keluarkan dompetmu, Takami! Kita harus patungan membayar makanannya!"

"Iya-iya sebentar! Kau keluarkan jumlah makananmu!"

"Sudah kukeluarkan! Kau memesan makanan yang mahal tadi!"

"Aku tidak memesan yang mahal!"

"Sudah! Kita bayar saja! Jangan banyak bicara! Tidak pantas beradu argumen di hadapan Hasegawa-sensei dan Yamasaki-sama! Berikan uangmu! Akan kubayarkan di kasir!"

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang