43

115 16 1
                                    

Kuparkirkan mobilku di halaman parkir Stasiun Akihabara, kulepaskan jasku dan keluar dari mobilku. Aku mendongak melihat kereta api Hana yang akan sampai di stasiun. Pintu stasiun terbuka, mataku langsung tertuju pada Hana yang sedang turun dari keretanya. Kaki jenjangnya melangkah dari lantai kereta api ke lantai stasiun. Senyum mengembang di bibirnya saat ia melihatku. Aku berdiri dari posisi dudukku di bangku stasiun melihat Hana berlari kecil menuju ke arahku.

BRUK!

Hana memelukku, mengalungkan kedua tangannya pada pinggangku.

"Wangi favoritku.."

Aku mengelus puncak kepala Hana.

"Kau baik-baik saja, Ame?"

"Ya! Aku sangat.. Baik-baik saja.."

Aku baik-baik saja..

Ya, aku baik-baik saja..

Tidak.. aku tidak baik-baik saja..

Aku menyunggingkan senyuman manisku pada Hana. Dan mencium dahinya lembut.

"Kau yakin, Ame? Kau tidak berbohong padaku 'kan?"

"Untuk apa, sayang? Untuk apa aku berbohong padamu?"

"Ame.."

"Lihat aku Hana.. aku baik-baik saja 'kan? Aku masih sehat! Aku tidak sakit.."

Aku masih menyunggingkan senyumanku dengan mataku yang berbinar.

"Ceritalah kepadaku kalau hatimu merasa tidak nyaman, aku akan membantumu sebisaku."

"Ayolah.. aku selalu cerita kepadamu semuanya.. tidak perlu khawatir, Hana."

Aku mengelus puncak kepala Hana.

"Kau sudah makan, Ame?"

"Hm.. belum.."

"Ayo makan di rumahku, kubuatkan makan malam.. kau mau?"

"Tentu saja.."

Hana menggandeng tanganku.

~~

"Mau tambah Chicken Karagenya, Ame?"

Aku mengangguk, dan mengambil 3 buah Chicken Karage dengan sumpitku. Dan melahapnya.

"Wajahmu terlihat sangat lelah.."

Aku menelan makananku.

"Begitu? Kurasa tidak."

"Kau tidak merasa, tapi aku yang melihatnya. Wajahmu seperti sedang kelelahan."

"Hm.. iya, akhir-akhir ini aku memang merasa sangat kelelahan."

"Pasti menyelamatkan perusahaan ayahmu 'kan?"

Aku mengangguk pelan.

"Aku bangga padamu, Ame. Kau pria yang gigih dan pantang menyerah. Suatu saat, usahamu akan membalasmu."

Aku mengangguk pelan sekali lagi.

"Mau tambah Chicken Karagenya?"

"Tidak, untukmu saja. Aku sudah makan delapan Chicken Karage."

"Kau butuh makanan yang banyak, Ame. Menyelamatkan perusahaan butuh tenaga ekstra."

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang