56

89 9 2
                                    

Kukira, Yuriko hanya tiga hari tidak masuk sekolah. Ternyata sudah hampir satu minggu ia tidak masuk sekolah. Ini sangat aneh. Yuriko sudah banyak tertinggal pelajaran dan nilainya jadi menurun. Sakit apa Yuriko sebenarnya? Mengapa ia seperti tidak ada kabar sama sekali? Menelepon sekolahpun juga tidak. Aku juga sebagai guru pengurus absensi bingung harus kucatat seperti apa absensi Yuriko. Satu minggu tidak ada kabar sama sekali.

Apa ku kirim pesan saja dia? Aku yakin, Yuriko akan membalasnya.

Aku mengetuk-ketukkan pelan jari telunjukku pada mejaku. Sambil mempertimbangkan, apakah aku harus mengirimi Yuriko pesan.

"Hana-chan.."

Aku menoleh ke arah Mina yang sedang menaruh buku-bukunya.

"Eh? Sudah selesai mengajar?"

"Iya.. baru saja.. kau?"

"Barusan selesai, tinggal istirahat di sini."

"Begitu.. aku harus langsung memeriksa ulangan murid-murid."

"Pasti kelasmu baru saja ulangan?"

"Kau benar, aku ingin langsung menyelesaikan semua tugasku."

"Ganbatte-ne.."

Mina mengangguk dan mulai menyelesaikan tugasnya.

"Hana-chan.."

"Hm? Nani?"

"Kau tahu, Yuriko sudah hampir satu minggu tidak masuk sekolah."

Mina mengajakku berbicara, namun fokusnya masih pada kertas-kertas ulangannya. Aku menghela napasku pelan.

"Entahlah, Mina.. aku ingin mengirimkannya pesan, tapi aku masih bimbang."

"Bimbang kenapa?"

"Aku takut kalau itu akan mengganggunya. Siapa tahu, dia benar-benar butuh istirahat."

"Tidak apa-apa. Kau kirimkan pesan saja. Dia bisa membukanya kalau badannya sudah membaik."

"Benarkah?"

"Tentu saja, lagipula. Yuriko tidak ada kabar mengapa ia tidak masuk sekolah. Sekolah sudah menghubungi kedua orangtuanya, namun tidak dijawab oleh orangtua Yuriko. Kau 'kan dekat dengan Yuriko seperti kau dekat dengan Takami, jadi kurasa akan baik-baik saja kalau kau mengirimkan chat padanya."

Mina benar, aku memang dekat dengan Yuriko seperti aku dekat dengan Takami. Hm.. tidak apa-apa kalau aku mengirimkan chat untuk Yuriko sekadar menanyakan kabarnya.

Aku mengambil ponselku, dan membuka pesan.
Baiklah.. semoga aku tidak mengganggu Yuriko. Aku mulai mengarahkan kedua ibu jariku untuk mengetik pesanku

TING!

"Hasegawa-sensei.. konichiwa.."

Eh? Yuriko mengirimkanku pesan duluan? Aku menelan ludahku, dan membalas pesannya.

"Yuriko, bagaimana kabarmu?"

"Saya.. baik-baik saja.."

"Kau tidak ada kabar mengenai absensimu, Yuriko. Kau akan dianggap membolos.."

"Saya tahu, besok kakak saya akan mengirimkan suratnya."

"Kau masih sakit?"

"Ya, begitulah, sensei.. tapi saya akan baik-baik saja."

"Kau yakin?"

"Saya yakin.."

Aku menghela napasku pelan. Dan mulai mengetikkan sesuatu untuk Yuriko.

Man in Kabuki MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang