Kriiiing...!
Semua siswa berhamburan keluar kelas membawa tas sekolah masing-masing. Senyum sumringah terpancar dari setiap wajah menyambut bel pulang yang berbunyi satu jam lebih cepat dari biasanya. Para guru sedang melaksanakan meeting guna menyambut ulangan tengah semester, dan atas kebijakan kepala sekolah akhirnya jam belajar-mengajar dihentikan.
"Lily lama banget!" Eva mengerucutkan bibir.
Indah yang berjalan berdampingan dengan Eva tersenyum tipis. Dia melingkarkan tangannya pada lengan gadis itu sambil mengusapnya lembut.
"Sabar. Lily itu kalau ke kamar mandi bukan hanya buat pipis, tapi ada plus-plusnya."
Eva menengok kebelakang, "Padahal kan kita cuman mau main ke rumah dia doang, kenapa pakai acara dandan segala? Mau caper sama siapa sih? Pak Satpam?"
Mendengar penuturan gamblang Eva membuat Indah mau tidak mau terkekeh geli. Lily berdandan seperti itu bukan untuk Pak Satpam pastinya, dia berdandan untuk cowok-cowok yang dilaluinya saat perjalanan pulang. Tentu saja Indah tau tentang manfaat ritual itu.
Untuk masalah izin, Eva tentu sudah membereskannya setelah Eric si ketua kelas mengumumkan bahwa jam pulang akan maju satu jam tadi. Dia meminta izin pada Alex sesuai apa yang dikatakan oleh kedua sahabatnya.
Dan hasilnya Alex memperbolehkan. Sungguh keajaiban yang mubazhir untuk dilewatkan. Biasanya cowok itu selalu cemburu saat Eva memilih bersantai bersama kedua sahabatnya ketimbang dengan dirinya. Tapi kali ini dia membebaskan Eva karena dia mau bermain futsal dengan teman-teman.
Alex sendiri tak begitu khawatir jika pacarnya masih dalam lingkup bersama orang-orang yang dia kenal. Terutama Indah dan Lily. Jika sesuatu terjadi pada Eva maka Alex tidak akan bersusah payah mencari orang yang wajib bertanggung jawab.
"Gaes! I'm coming."
Tubuh Indah dan Eva terdorong kedepan saat Lily datang lalu memegang sebelah bahu mereka. Tatapan tajam dari keduanya tak membuat Lily takut, bahkan dia malah menampilan cengiran khasnya.
"Gue ada berita menarik." Lily merangkul kedua bahu sahabatnya.
"Udah deh Ly, ceritanya dipending dulu. Keburu Alex berubah pikiran nanti!" Kata Eva melirik jam tangannya.
"SHEILA ON 7 ADA KONSER DI KOTA INI!"
"Apa?!" Ucap Eva dan Indah hampir bersamaan.
Lily mengangguk semangat, "Iya di kota ini. Acaranya besok!"
Seketika ketiga gadis itu berjingkrak-jingkrak sambil berputar seperti orang gila ditengah para siswa yang berbondong-bondong keluar dari gerbang sekolah. Membuat sebagian banyak dari mereka menatap tiga sajoli itu dengan tatapan aneh.
"Tunggu. Gimana lo bisa tau?" Tanya Indah setelah adegan jingkrak-jingkrak berhenti.
Lily mengibaskan rambutnya kebelakang, "Tadi di kamar mandi ada beberapa cewek yang lagi bahas pasal hal itu, jadi gue ikutan nimbrung deh."
Eva dan Indah yang saling berpandangan menjerit kecil sama seperti tikus yang kejepit mendengar fakta yang mereka tangkap. Mereka yang biasanya hanya bisa bernyanyi lagu-lagu sheila on 7 dengan bermodalkan mp3, kini mendapatkan kesempatan bernyanyi dengan penyanyi aslinya. Sungguh sangat sayang untuk dilewatkan.
"Tapi tunggu dulu deh." Lily menghentikan pergerakan Eva dan Indah yang nampak bersemangat, "gimana dengan Eva? Bakal dapet izin gak tuh dari pacarnya."
Eva mengerucutkan bibirnya, "Bener juga."
"Izin dulu sana gih Va. Dari pada kita berdua kena imbasnya gara-gara bawa lo pergi." Tukas Indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lu-Gu (Selesai)
Teen Fiction"Larilah sekencang mungkin, sembunyilah ditempat yang lo suka. Dimanapun lo berada gue pasti bisa nemuin lo." "Karena apapun yang udah gue klaim menjadi milik gue gak akan pernah gue lepasin." Ini tentang Eva, yang menghabiskan sisa hidupnya untuk...