BAB 38: Kartu As Eva

152K 11.1K 1.2K
                                    

Gadis itu berjalan menunduk disamping Alex. Entah kenapa dia merasa ada yang berbeda hari ini. Semua mata memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Padahal kehebohan akan dirinya yang menyandang gelar sebagai pacar Alex sudah menyurut seiring berjalannya waktu. Tapi anehnya mereka menatap dia layaknya baru saja ditembak oleh cowok disampingnya itu.

"Mereka kenapa liatin kita kayak gitu?" Eva memegang lengan Alex.

Cowok itu mengangkat kedua bahunya acuh, "Biarin aja. Gak penting."

Semakin dalam Alex dan Eva menyusuri lorong sekolahan, semakin jelas pula tatapan mengintimidasi itu. Pemandangan lain mulai terlihat dari bola mata mereka berdua. Ada banyak kertas yang menempel ditembok sekolahan, ada juga sebagian siswa yang memegangnya lalu saling berbisik satu sama lain.

Ternyata bukan hanya Eva, Alex pun akhirnya menyadari bahwa apa yang dikatakan gadisnya benar. Dia melihat semua orang berbisik lalu menatapnya juga Eva dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Woi! Kalian pada ngapain sih?!" Teriak Alex sebal.

Seperti angin lewat, tidak ada yang menjawab pertanyaan Alex. Mereka semua membubarkan diri dan melakukan kegiatan masing-masing.

Cowok itu mendengus kesal. Ditariknya tangan Eva menghampiri satu kertas putih yang menjadi trending topik lalu mancabutnya paksa.

'Bianca, si cewek ular perusak hubungan orang lain tertangkap basah mencoba merusak hubungan Alex dan Eva'

Mereka berdua saling memandang lalu kembali menatap satu foto disana.

"Dia musuh lo?" Tanya Alex.

Eva menggeleng, "Bahkan aku gak kenal sama dia."

Belum sempat cowok itu kembali bersuara, tiba-tiba seorang cewek datang lalu mendorong Eva sampai terjatuh.

"Apa yang lo lakuin bitch?!" Alex mendorong tubuh cewek dengan tatanan rambut bergelombang itu.

Dia berjongkok membantu kekasihnya berdiri. Tatapannya beralih menatap seorang cewek yang beraninya menyakiti miliknya itu.

"Mau lo apa?!"

"Yang maunya apa itu dia! Lo maunya apa?!" Cewek itu berteriak sambil menunjuk wajah Eva.

"Aku? A-aku gak ingin apa-apa?" Eva merasa bingung sendiri dengan apa yang terjadi.

"Lalu kenapa lo hancurin gue sampai segininya?!"

Cewek itu menghapus air matanya kasar. Penampilannya sudah berantakan, matanya juga bengkak karena terlalu sering menangis, bahkan hidungnya ikut memerah.

Eva terdiam. Menghancurkan? Kapan dia menghancurkan hidup cewek didepannya? Bahkan Eva sama sekali tidak mengenali cewek itu.

"Jangan berlagak gak tau. Lo nempelin poster ini disepanjang sekolahan dan sekarang lo beracting seakan gak tau apa-apa. Akuin aja bitch!"

Plak!

Satu tamparan lolos dari Alex ke pipi mulus milik cewek yang diyakininya bernama Bianca. Membuat Eva dan seluruh siswa yang melihatnya berteriak histeris.

"Jaga bicara lo! Beraninya lo menggunakan kata kasar untuk cewek gue. Udah bosan hidup?!" Alex maju satu langkah menantang tapi Eva buru-buru mencegah.

"Itu kenyataannya Alex! Dia gak seperti yang lo lihat!"

Kesabaran Alex sudah habis. Ditepisnya tangan Eva kasar lalu mendorong Bianca hingga punggungnya membentur tembok keras.

Lu-Gu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang