BAB 10: Takut?

210K 15.9K 841
                                    

"Eva! Lo dimana?!" Teriak Lily mencari keberadaan Eva.

"Disini!"

Itu bukan Eva. Itu adalah suara Alex yang berteriak mewakilinya. Eva masih terlalu syok karena keberadaan cowok yang seharian dia cari. Ada rasa bahagia, tapi ada juga rasa takut yang menggrogoti hatinya sama seperti hari kemarin. Entah perasaan mana yang menang, yang jelas untuk saat ini Eva ingin berada disamping Alex.

"Belum puas lihat ketampanan gue?" Bisik Alex saat mendapati Eva terus menatapnya.

Dengan segera Eva menundukkan kepala malu, dia sudah kepergok oleh Alex. Jika semua siswa seantero sekolahan tau bahwa seorang Alex memuja ketampanannya sendiri pasti mereka akan melebarkan mata tidak percaya.

Tak lama kemudian kepala Lily terlihat nongol dari balik tembok, tubuhnya menegang kala melihat Eva tidak sendirian disana.

"Alex?"

"Hm. Gue mau bawa Eva pergi. Tolong sampaikan sama Indah juga." Ucap Alex lalu menggiring Eva kearah kasir.

Tapi langkahnya terhenti saat mengingat sesuatu, "Oh iya. Dan lo gak perlu khawatir akan keselamatan cewek gue. Dia bakal aman bersama gue."

Lily menganga tidak percaya. Eva diculik Alex, bukan-bukan. Apakah dibawa pacarnya sendiri termasuk diculik?

"INDAHHHH!!!" Teriak Lily lantang dan berlari mencari keberadaan Indah.

*****

"Kita mau kemana?" Cicit Eva memandang tangannya yang diikat oleh Alex.

"Kita akan berduaan malam ini, tanpa ada pengganggu." Bisik Alex diakhir kalimatnya membuat bulu kuduk Eva meremang seketika.

Bukankah pertemuannya dengan Alex adalah hal pertama yang Eva inginkan? Tapi kenapa saat ini dia malah ingin lenyap saja waktu mendapati cowok itu bertingkah laku berbeda?

Alex mengeluarkan sebuah kain panjang dari dalam saku celananya, lalu menutup mata Eva dengan kain tersebut.

"Alex. Ke-kenapa ditutup? Aku takut gelap." Eva sudah hampir menangis karena perbuatan Alex.

"Biar lebih seru sayang. Bukankah kejutan selalu diawali dengan tutup mata? Dan satu lagi, jangan coba-coba berteriak atau sesuatu yang buruk akan segera terjadi."

Eva mengangguk lemah. Dia terlihat pasrah saat Alex memasukkannya kedalam mobil dan membiarkan kendaraan roda empat itu melaju meninggalkan parkiran Mall tanpa kendala.

Dari kejauhan seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam menurunkan pistol. Tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini. Sasarannya sudah pergi dari tempat kejadian. Sekarang giliran yang lainnya untuk bertugas. Dengan segera dia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang disebrang sana.

"Hallo. Dia sudah pergi. Ikuti mobilnya sekarang."

".........."

"Oke."

Disisi lain.

Eva nampak mengerutkan kening dalam diam. Dia mencoba mengingat-ingat berapa belokan yang dilalui mobil yang ditumpanginya saat ini. Gadis itu berharap kala ada kesempatan nantinya dia akan melarikan diri.

Tapi sialnya ingatannya tiba-tiba blank karena Alex mengerem mendadak dan mengucapkan sumpah serapah entah pada siapa. Ada kata 'anjing' tapi Eva tidak bisa memastikan apakah ada anjing yang asal lewat atau memang itu hanyalah sebuah umpatan.

Gara-gara keterkejutannya tadi Eva jadi lupa ada berapa belokan ke kiri dan ada berapa belokan ke kanan.

Sial!

Lu-Gu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang