BAB 51: Tutorial

128K 9.4K 597
                                    

Hening. Semua murid kelas XII IPS 2 sedang konsentrasi belajar untuk persiapan ulangan Geografi yang akan diadakan lima belas menit lagi.

Sebelumnya Bu Retno guru mapel tersebut sudah berada di kelas itu, tapi karena ada keperluan penting di toilet akhirnya beliau memberikan kepanjangan waktu untuk kembali belajar selama lima belas menit.

"Kurang ke kanan itu Lex." Bisik Chiko.

"Gini?"

"Nah, gitu. Kan sama kayak yang ada digambar." Chiko memandang kerajinan tangan buatan Alex dengan tutorial yang ada diponsel cowok itu.

Alex kembali fokus pada layar ponsel yang sengaja dia tempelkan ditembok dekat kepala Eva dengan aksesoris gurita. Dalam video tersebut, selanjutnya dia diajarkan cara menganyam. Seharusnya pelajaran itu sudah diajarkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, namun Alex baru tertarik pada seni itu sekarang.

"Kebalik Sob! Kalau udah ke bawah ya keatas lagi bukan malah ditrobos semua ke bawah." Bagas mengacak rambutnya frustasi, "konsen Bagas, konsen. Oke? Jangan lihat godaan setan didepan lo." Ucap Bagas pada diri sendiri lalu menarik napas.

Alex memandang Bagas dengan tatapan datar sebelum kembali mengurai anyamannya lalu mengulanginya lagi.

"Begini?"

"Iya begitu ... konsen Bagas, konsen." Bagas memegang kepalanya dengan kedua jari, tak mengijinkan otaknya berkeliaran keluar dari materi Geografi.

Alex menggidikkan bahu tidak peduli. Dia melanjutkan tutorial menganyamnya dengan seksama. Siapa tau dimasa depan dia bisa menjadi seniman handal dan mendirikan ... Salon.

"Ish ... diem Va! Jangan gerak-gerak." Timpal Alex saat kepala Eva menoleh kearah Lily yang memanggilnya.

"Leher aku pegal Lex." Eva mengerucutkan bibir dan kembali menghadap tembok sambil belajar.

Alex menghiraukan gumaman gadis itu. Dia memilih kembali fokus dengan apa yang dia kerjaan saat ini. Iya, memainkan rambut panjang Eva dengan kucir rambut yang dimintanya dari teman-teman sekelas, dan jika kurang dia menambahkan gelang tangan yang dimiliki keempat sahabatnya.

"Selamat pagi anak-anak."

Eva menoleh. Ternyata Bu Retno sudah selesai dengan urusannya di kamar mandi. Dia menepis tangan Alex yang masih saja bertengger dikepalanya, memainkan rambut panjang dan lebat itu dengan semangat.

"Pagi Bu!" Seru semua murid.

"Baik. Sebelum kita memulai ulangan terlebih dahulu semua buku dimasukkan didalam tas. Yang boleh ada diatas meja hanya alat tulis saja. Dan ingat, bagi yang ketahuan mencontek harus menghafal seluruh materi kemarin didepan kelas."

"Iya Bu."

Eva memasukkan seluruh buku yang dipelajarinya kedalam tas begitupun para siswa yang lain. Dirogohnya laci bawah meja mengambil alat tulis yang sengaja ditaruh disana setelah itu menaruhnya diatas meja.

"Ssstt ... Va! Coba hadap sini." Bisik Chiko menendang kursi Eva yang ada didepannya.

Sesuai perintah Chiko, Evapun menghadap kearah cowok itu dengan pasrah. Lebih baik menuruti perintah cowok sedeng itu sekarang dari pada nanti saat Ulangan. Bisa dikira mencontek nanti dia.

"BHAHAHAHA....!!!"

Perhatian seluruh siswa tak terkecuali bu Retno mengarah pada Chiko. Namun didetik berikutnya mereka menahan tawa melihat apa yang sebenarnya ditertawai oleh Chiko.

Eva, gadis itu terlihat sangat mencolok disana. Bukan karena kecantikannya namun karena dandanan rambutnya yang menyerupai orang gila.

Rambut yang dikucir tak beraturan, kepangan yang menyeleweng dari aturannya, bahkan ada satu batang pensil yang nyelip dirambutnya. Atas dasar Alex ingin tau cara menggunakan tusuk konde.

Lu-Gu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang