Bagian 31

783 70 6
                                    

Voteeee...!!!!
________

Papa Andre mulai membawa Rai yang tengah tertidur di kursi mobil mode tidur, mengangkatnya dan segera membawanya kedalam rumah. Tubuh Papa Andre sangatlah kekar, sedangkan tubuh Rai itu kurus. Hanya tubuhnya saja yang tinggi akibat gen dari papanya. Jadi sudah pasti sangat mudah bagi Papa Andre untuk membawanya kedalam rumah.

Baru saja Papa Andre akan mendorong pintu dengan kakinya, pintu bercat putih itu sudah terbuka dan menampilkan Mama Nika yang memakai piyama.

Mama Nika terkejut bukan main setelah melihat Rai yang berada dipangkuan Papa Andre.

"Rai kenapa, Pah??" Tanyanya langsung memberikan jalan pada Papa Andre.

"Ketiduran di mobil, Ma," jawabnya sambil berjalan kearah kamar anaknya.

Sesudah sampai di kamar Rai, Papa Andre langsung menidurkan Rai di kasurnya dan menyelimutinya.

Mama Nika menyuruh Mbak Yuni untuk membawa kompres yang selalu di pakai oleh Rai.

"Udah minum obat kan?" Tanya Mama Nika, lagi.

Mata Papa Andre melotot. Terakhir Rai minum obat ketika ia dan dirinya di kantor.

"Hehe, belum sih ma. Maaf," jawab Papa Andre sambil nyengir kuda. Wajah Mama Nika sudah terlihat merah menahan kekesalannya.

Papa Andre langsung keluar dari kamar Rai menuju mobil untuk membawa tas Rai dan goodie bag yang berisi sweater Rai.

Mama Nika dengan lembut membangunkan Rai agar ia tidak terkejut.

"Rai, bangun dulu sayang," ucapnya sambil mengusap rambut Rai yang sudah lepek.

Rai membuka matanya perlahan dan tangannya langsung mengucek matanya dengan lembut.

"Rai udah pulang? Rai kenapa, ma?" Tanya Ran tiba-tiba muncul di ambang pintu.

"Iya, Rai ketiduran di mobil Papanya," jawab Mama Nika sambil membantu Rai untuk bangun.

"Ran, tolong bantuin Rai buat ganti baju ya. Mama mau keluar sebentar," lanjut mama Nika lalu keluar dari kamar Rai bermaksud untuk menemui Papa Andre.

Ran mengangguk patuh dan memasuki kamar Rai dan mendekati Rai yang masih mengantuk.

"Udah sana! Bilas muka, gosok gigi, evaluasi," ujar Ran menggoda Rai.

"Lo nyanyi?" Tanggapan Rai sukses membuat Ran terkekeh.

"Oke, oke. Cuci muka, gosok gigi lalu ganti baju. Gue pilihin Lo baju ya," ucap Ran sambil menarik tangan Rai supaya bangkit.

Rai menguap lalu bangkit menuju kamar mandi untuk melakukan hal yang di ucapkan oleh Ran.

Ran membuka lemari Rai yang besar. Ia langsung memilih baju apa yang pantas dipakai Rai ketika tidur. Ya tentunya piyama. Tapi tahu sendiri Rai itu kayak anak ayam, harus tetap hangat biar sehat. Ran jadi bingung sendiri.

Terdengar suara keran air. Ran langsung mikir kalo Rai mau mandi. "RAI!! JANGAN MANDI!! AWAS LO KALO MANDI!!!" Teriaknya kepada orang yang berada di dalam kamar mandi.

"IYA!" Balas Rai tidak kalah kerasnya.

Ran lanjut melihat-lihat baju Rai dan mengambil sebuah piyama, ia juga mengambil sweater dan jaket. Ia tidak tahu apa yang akan di kenakan Rai, tapi yang penting ia sudah mengeluarkannya.

Ran mendapati sebuah kertas yang terbalik di pojok lemari Rai. Baru saja Ran akan mengambilnya karena penasaran, sebuah suara mengurungkan niatnya untuk membawa kertas itu.

"Ran, Lo apa-apaan keluarin semua baju ini?" Tanya Rai yang memakai handuk putih.

"Kan gue bantuin Lo pilih baju. Gue pikir ini yang bakalan Lo pake," balas Ran.

Merpati Putih [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang