Bagian 47

504 54 12
                                    

WARNING! DI PART INI BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN DAN BAHASA KASAR.

READER YANG BAIK TIDAK AKAN MENIRU ADEGAN DAN BAHASANYA.

JADILAH PEMBACA YANG BIJAK!

______________________________________

Ax menatap orang yang berada di depannya ini dengan tatapan datar. Orang yang sama, setelah sekian lama berusaha ia singkirkan karena hubungan kerja yang buruk. Jikalau harus jujur, ini semua adalah kesalahannya sendiri. Ketika ia baru saja mempunyai jabatan, uang, harta, dan segala yang ia inginkan.

"Saya tidak berani bertaruh, tapi saya yakin kali ini kita pasti akan berhasil!"

"Sudah saya katakan, saya tidak ingin melanjutkan semua ini," ucap Ax tanpa penekanan, tidak memaksa, dan terkesan santai.

"Oke, sejak awal ini memang salah saya. Memilih pasar yang sa--"

"Tidak! Ini salah saya," potong Ax lalu menurunkan kedua tangannya yang sedari tadi berada didepan wajahnya, bertumpu pada siku nya, dengan jari-jemari yang saling bergerak bertautan.

"Satu kali.." sebuah pena berwarna biru keluar dari tempatnya

"Dua kali.." satu pena lagi berwarna hitam keluar dari benda yang berbentuk tabung itu

"Tiga kali.." sebuah pena berwarna merah menggelinding didepan orang yang mempunyai bola mata legam itu.

Mata Ax mengikuti arah menggelinding nya pena itu lalu menatap mata lawannya.

"Tiga kali saya terjebak dengan semua kata-kata tidak berguna dari mulut anda!" Gebrakan meja memecah keheningan didalam sebuah ruangan bercat dominasi putih itu. Matahari tampaknya mulai terasa menyengat diluar sana, menambah kesengitan pembicaraan yang mulai menuju hal yang sangat sensitif.

"Kapan saya menjebak anda? Saya bekerja sesuai dengan kesepakatan kita! Soal uang itu--"

"Lupakan soal uang! Saya berbicara tentang ini!" Sebuah foto-foto tersebar memenuhi meja putih yang ukurannya hanya selebar rentangan tangan itu setelah sebelumnya tangan Ax merogoh laci bawah mejanya.

Kris membawa satu persatu foto tersebut. Mata legamnya membulat sesaat lalu menormalkannya kembali. Ia terkejut, tapi jangan menampakkannya secara berlebihan atau...

"Kamu terkejut saya dapat foto-foto itu dari mana?" 

"Saya tidak melakukan semua ini!"

"Tanpa pengakuan dari anda, saya tahu kalo ini semua adalah pekerjaan anda!"

"Bajingan!" Tambahnya sambil menghepaskan punggungnya ke kursi.

Foto transaksi barang haram

"Lo mau gue ganti duitnya?!" Pekik Kris memulai amarahnya. Darah berandal nya keluar.

Ax membuang muka, enggan menjawab pertanyaan yang tidak berbobot dari seorang berandal kriminal kelas teri.

"Fakir!" Sebuah kata yang sukses membuat Ax menoleh ke arah lawannya itu.

"Tak apa jika anda tidak mau mengganti uang-uang saya yang terbuang sia-sia!"

"Lo jangan macam-macam ya!" Ancam Kris bersamaan dengan kakinya yang dihentakkan kuat sampai mendorong meja.

"Asal anda ganti dengan nyawa," lanjut Ax sambil melempar sebuah foto dihadapan wajah Kris yang membuatnya lebih panik lagi.

Dirinya yang tengah membunuh seorang pria...

"Anjing!" Teriak Kris tidak santai lalu berdiri dengan beringasnya.

"Lo siapa? Apa hubungannya semua ini!" Lanjut nya dengan tangan mengepal diatas permukaan meja.

Merpati Putih [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang