Bagian 13

891 73 0
                                        

"Semua orang tidak harus memberi dengan materi, tetapi semua manusia harus berbuat kebajikan meski hanya dari hati kehati," - Aminor
_______

Rai dan Nika duduk berhadapan dengan serius dan tegang. Mereka tidak langsung to the points. Rai paham, mungkin mamanya itu sedang merangkai kata agar ia mengerti dan tidak salah paham. Tapi tetap saja, rasa ambisi Rai semakin besar. Apalagi waktu ibunya itu menyuruhnya duduk disini, pasti ada sesuatu yang sangat penting untuk dibahas.

"Jadi, ma. Apa rahasia selanjutnya yang mama tutupi dari aku? Plis, terbuka. Aku bukan lagi anak kecil, ma. Aku justru lebih terpukul jika mama menyembunyikan semuanya," rengek Rai, meyakinkan kalau ia benar-benar serius ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Mama terpaksa harus bilang ini sama kamu. Tapi kamu benar, kamu bukan lagi anak kecil dan mama harus cerita semuanya," jawabnya setuju dengan perkataan Rai.

"Jadi? Aku akan nunggu mama cerita semuanya, SEMUANYA!"

"Waktu kamu butuh donor jantung, ada seorang dokter yang bilang bahwa ada pasien meninggal dunia yang rela jantungnya didonorkan. Dia bilang jika darah dan sel kalian sama, maka operasi akan dilakukan dan kemungkinan kamu bisa bertahan hidup. Dan benar, semuanya sesuai. Jantungnya pun sehat. Mama semakin yakin kamu akan bertahan hidup dengan jantung yang baru. Setelah operasi, Mama belum tau siapa pasien itu dan siapa keluarganya hingga seorang wanita memberikan selamat atas suksesnya operasi dan kamu berhasil diselamatkan. Dan wanita itu adalah, siapa yang menyangka, kamu tau? Dia adalah ibu dari pasien meninggal dunia itu, ibu dari pasien yang mendonorkan jantungnya itu, ibu dari Ran, dan wanita yang berselingkuh dengan papamu," terang Nika mengingat kejadian beberapa bulan lalu ketika dirumah sakit.

Rai kaget tidak percaya. Mana mungkin? Mana mungkin ibunya Reihan adalah orang yang telah berselingkuh dengan papa? Mana mungkin orang seperti itu dengan mudahnya merelakan jantung anaknya didonorkan pada orang lain dengan suka hati? Siapa wanita itu? Dia malaikat atau iblis? Tidak! Malaikat itu adalah Reihan! Dia yang telah menyelamatkan nyawanya! Dan Reihan sendiri yang bilang kalau ia emang sudah berniat untuk mendonorkan jantungnya ketika ia meninggal!

"Apakah ia tidak meminta apapun dari mama? Atau ia meminta mama merelakan papa untuknya? Atau ia meminta uang?" Tanya Rai serius.

"Tidak! Dia sepertinya orang baik-baik. Masalah berselingkuh dengan papamu itu, ia pasti terpaksa. Ia tidak meminta uang tapi mama memberinya uang sebagai rasa terimakasih. Dan dia juga berpesan jika mama ingin berterimakasih padanya, mama harus bersedia dititipkan anaknya, Ran untuk dirawat oleh mama selayaknya anak sendiri sebagai pengganti ibunya. Mama menerima itu dengan senang hati. Karena wanita itu bilang Ran adalah anak yang sangat baik, dia ramah pada semua orang yang berbuat baik dengannya walau terkadang ia keras kepala dan bersikap dingin. Wanita itu bilang kalo ia akan merasa lega untuk pergi jika ada seseorang yang bersedia merawat Ran dengan baik, karena ia bilang tubuh Ran itu lemah dan gampang sakit. Mama percaya kalau Ran itu baik ketika mama melihat dengan langsung Ran memeluk erat tubuh kakaknya itu dengan haru dan sangat penuh cinta meskipun tubuh yang dipeluknya sudah tidak bernyawa. Mama juga melihat bagaimana ia berjanji pada kakaknya yang sudah meninggal itu untuk selalu menjaga ibunya. Tapi sayang, ibunya itu pergi entah kemana. Bahkan mama sendiri tidak tau wanita itu kemana, yang pasti papamu sudah tidak lagi berhubungan dengannya," jelas panjang lebar Nika pada anak satu-satunya itu.

Rai tidak menjawab apa-apa. Ia kehilangan kata-kata untuk bertanya, semuanya sudah menjawab pertanyaannya yang telah lama bersemayam di dalam pikirannya.

Merpati Putih [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang